TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah bersiap melego obligasi ritel Indonesia bertenor tiga tahun senilai Rp20 triliun pada September 2016. Tren penurunan suku bunga dan imbal hasil surat utang negara diperkirakan membuat tingkat kupon obligasi ritel tak setinggi seri sebelumnya.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, tingkat kupon terendah obligasi ritel Indonesia (ORI) dicatatkan pada 2012 yaitu 6,25%. (lihat tabel)
Loto Srinaita Ginting, Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan, mengatakan target dana yang diincar pemerintah dari penerbitan ORI Seri 013 sekitar Rp20 triliun.
Nilai penerbitan ORI tahun ini kemungkinan lebih rendah dari nilai seri sebelumnya, ORI012, yang mencapai Rp27,44 triliun. Nilai penerbitan ORI012 pada Oktober tahun lalu itu lebih tinggi dari target indikatif awal Rp20 triliun, bahkan melampaui penaikan target emisi Rp25 triliun.
“Nanti tanggal 29 September rencananya launching. Angka final nanti disampaikan di kisaran Rp20 triliun,” tutur Loto, Selasa (6 September 2016).
Perolehan dana hasil penerbitan ORI013 akan digunakan untuk memenuhi target bruto penerbitan obligasi negara 2016 sebesar Rp611,4 triliun.
Loto mengatakan hingga Senin (5 September 2016), realisasi surat berharga negara (SBN) sudah mencapai Rp549,4 triliun atau 89,8% dari target.
Dari total SBN itu, realisasi penerbitan surat utang negara (SUN) sudah mencapai Rp389,3 triliun.
Untuk mencapai target SBN gross tahun ini sebesar Rp611,4 triliun, pada sisa tiga bulan tahun ini dana SBN yang harus diserap pemerintah sebesar Rp62 triliun. Salah satu pemenuhannya berasal dari penerbitan ORI013.
“Ini untuk defisit 2,35%. Jika nanti ada pelebaran defisit, maka akan ada tambahan,” ucap Loto.
Ramdhan Ario Maruto, Associate Director Fixed Income Divison Anugerah Securindo Indah, menilai di tengah derasnya capital inflow di pasar SBN saat ini, kemungkinan target nilai emisi ORI013 di kisaran Rp20 triliun tercapai.
KUPON
“Bahkan, bisa lebih dari itu. Kemungkinan besar bila pasarnya bagus, maka pemerintah bisa upsize,” katanya, Selasa (6 September 2016).
Ramdhan memperkirakan kupon ORI013 di kisaran 6,5%- 7%, dengan memperhitungkan suku bunga deposito sebesar 6%. “Kalau spread dengan deposito bisa di atas 1% saja, itu sudah sangat menarik bagi investor ritel memiliki ORI013,” katanya.
Kemarin, berdasarkan data Penilai Harga Efek Indonesia, SUN bertenor tiga tahun memiliki imbal hasil 6,50%. Ramdhan memperkirakan imbal hasil SUN masih akan turun.
Dari negara-negara di Asia Tenggara, imbal hasil SUN Indonesia turun paling dalam. Sepanjang tahun berjalan ini, imbal hasil SUN bertenor 10 tahun Indonesia sudah turun 184,9 bps, sedangkan sepanjang bulan berjalan ini sudah turun 21,8 bps.
Tahun lalu, pemerintah me nerbitkan ORI012 senilai Rp27,44 triliun. Total pemesanan yang masuk ke seri bertenor tiga tahun dengan kupon 9% itu mencapai Rp27,7 triliun.
ORI012 diserbu 49.521 pemesan yang tersebar di 34 provinsi. Jumlah in vestor mencapai 45.298 atau meningkat 38,79% dari total investor ORI011. Dari jumlah investor pada ORI012, sebanyak 62,96% atau 28.520 adalah investor baru.
Jumlah investor baru di ORI012 ini memecahkan rekor jumlah investor baru di ORI sebelumnya, tetapi porsinya terhadap total investor menurun dibandingkan dengan ORI011 yang sebanyak 82,18%.