Kupon Obligasi Ritel Terimbas Suku Bunga

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 7 September 2016 23:00 WIB

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo di Jakarta, mengatakan sentimen positif dari bank sentral AS (The Fed) yang mempertahankan suku bunga, serta langkah Bank Indonesia yang memangkas suku bunga tergerus oleh sentimen harga minyak mentah dunia. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah bersiap melego obligasi ritel Indonesia bertenor tiga tahun senilai Rp20 triliun pada September 2016. Tren penurunan suku bunga dan imbal hasil surat utang negara diperkirakan membuat tingkat kupon obligasi ritel tak setinggi seri sebelumnya.


Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, tingkat kupon terendah obligasi ritel Indonesia (ORI) dicatatkan pada 2012 yaitu 6,25%. (lihat tabel)


Loto Srinaita Ginting, Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan, mengatakan target dana yang diincar pemerintah dari penerbitan ORI Seri 013 sekitar Rp20 triliun.


Nilai penerbitan ORI tahun ini kemungkinan lebih rendah dari nilai seri sebelumnya, ORI012, yang mencapai Rp27,44 triliun. Nilai penerbitan ORI012 pada Oktober tahun lalu itu lebih tinggi dari target indikatif awal Rp20 triliun, bahkan melampaui penaikan target emisi Rp25 triliun.


“Nanti tanggal 29 September rencananya launching. Angka final nanti disampaikan di kisaran Rp20 triliun,” tutur Loto, Selasa (6 September 2016).


Advertising
Advertising

Perolehan dana hasil penerbitan ORI013 akan digunakan untuk memenuhi target bruto penerbitan obligasi negara 2016 sebesar Rp611,4 triliun.


Loto mengatakan hingga Senin (5 September 2016), realisasi surat berharga negara (SBN) sudah mencapai Rp549,4 triliun atau 89,8% dari target.


Dari total SBN itu, realisasi penerbitan surat utang negara (SUN) sudah mencapai Rp389,3 triliun.


Untuk mencapai target SBN gross tahun ini sebesar Rp611,4 triliun, pada sisa tiga bulan tahun ini dana SBN yang harus diserap pemerintah sebesar Rp62 triliun. Salah satu pemenuhannya berasal dari penerbitan ORI013.


“Ini untuk defisit 2,35%. Jika nanti ada pelebaran defisit, maka akan ada tambahan,” ucap Loto.


Ramdhan Ario Maruto, Associate Director Fixed Income Divison Anugerah Securindo Indah, menilai di tengah derasnya capital inflow di pasar SBN saat ini, kemungkinan target nilai emisi ORI013 di kisaran Rp20 triliun tercapai.


KUPON


“Bahkan, bisa lebih dari itu. Kemungkinan besar bila pasarnya bagus, maka pemerintah bisa upsize,” katanya, Selasa (6 September 2016).


Ramdhan memperkirakan kupon ORI013 di kisaran 6,5%- 7%, dengan memperhitungkan suku bunga deposito sebesar 6%. “Kalau spread dengan deposito bisa di atas 1% saja, itu sudah sangat menarik bagi investor ritel memiliki ORI013,” katanya.


Kemarin, berdasarkan data Penilai Harga Efek Indonesia, SUN bertenor tiga tahun memiliki imbal hasil 6,50%. Ramdhan memperkirakan imbal hasil SUN masih akan turun.


Dari negara-negara di Asia Tenggara, imbal hasil SUN Indonesia turun paling dalam. Sepanjang tahun berjalan ini, imbal hasil SUN bertenor 10 tahun Indonesia sudah turun 184,9 bps, sedangkan sepanjang bulan berjalan ini sudah turun 21,8 bps.


Tahun lalu, pemerintah me nerbitkan ORI012 senilai Rp27,44 triliun. Total pemesanan yang masuk ke seri bertenor tiga tahun dengan kupon 9% itu mencapai Rp27,7 triliun.


ORI012 diserbu 49.521 pemesan yang tersebar di 34 provinsi. Jumlah in vestor mencapai 45.298 atau meningkat 38,79% dari total investor ORI011. Dari jumlah investor pada ORI012, sebanyak 62,96% atau 28.520 adalah investor baru.


Jumlah investor baru di ORI012 ini memecahkan rekor jumlah investor baru di ORI sebelumnya, tetapi porsinya terhadap total investor menurun dibandingkan dengan ORI011 yang sebanyak 82,18%.


BISNIS

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

4 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

4 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

4 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

8 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

8 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

8 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

8 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya