Mendag: FTA Regional Berkontribusi pada Perdagangan Global

Reporter

Rabu, 7 September 2016 23:00 WIB

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita meninjau Pasar Modern BSD, Serpong, Tangerang, 7 Agustus 2016. Tempo/Angelina Anjar Sawitri

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan bahwa dengan adanya perjanjian perdagangan bebas regional atau "Regional Free Trade Agreement" (FTA) dapat berkontribusi terhadap perdagangan global dan sistem perdagangan multilateral.

"Perjanjian-perjanjian ini dirundingkan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang ada di WTO. Jadi dalam penerapannya, kami yakin FTA dan WTO tidak akan bertabrakan," kata Enggartiasto dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (6 September 2016).

Hal tersebut disampaikan Enggartiasto dalam dalam paparannya pada ASEAN Business and Investment Summit (ABIS) 2016 di Hotel Muang Thanh, Vientiane, Laos. Menurutnya, beberapa perjanjian FTA seperti Trans-Pacific Partnership (TPP), North American Free Trade Agreement (NAFTA), Pacific Alliance, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan kerja sama yang saling melengkapi dan berkontribusi terhadap perdagangan global dan sistem perdagangan multilateral.

Enggartiasto berada di Laos pada 5-8 September untuk menghadiri ASEAN Summit 2016. Selain menghadiri pertemuan ABIS 2016. Menteri Perdagangan juga melakukan pertemuan dengan para importir dan eksportir Laos yang tertarik berbisnis dengan Indonesia.

FTA regional, lanjut Enggartiasto, dapat membantu mengatur hal-hal yang belum dimuat dalam perjanjian WTO. Perjanjian WTO yang dibuat bertahun-tahun silam tidak dapat mengadopsi perubahan-perubahan akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat pada beberapa dekade terakhir.

"Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuka peluang dan tantangan baru, yang belum diantisipasi 20 atau 30 tahun lalu. Jika hal ini dijadikan pertimbangan lalu dimasukkan ke dalam FTA, perdagangan regional dan global akan terfasilitasi lebih baik," ujar Enggartiasto.

Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga menaruh perhatian terhadap Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA merupakan contoh FTA regional yang tidak hanya berusaha menciptakan perdagangan bebas, tetapi juga menciptakan perdagangan yang adil bagi negara-negara anggotanya.

"MEA mampu mengajak serta negara-negara anggota ASEAN yang kurang berkembang, lalu memberikan perlakuan khusus sehingga negara-negara tersebut juga dapat memperoleh manfaat dari MEA," kata Enggartiasto.

Selain itu, Enggartiasto juga menaruh perhatian terhadap perundingan RCEP yang diniscayakan tahun depan akan dapat diselesaikan. RCEP merupakan perjanjian sepuluh negara anggota ASEAN dengan enam negara Mitra FTA ASEAN seperti Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, Korea, India, Australia dan Selandia Baru.

RCEP mencakup pasar sebesar 3,4 miliar jiwa, atau 45 persen penduduk dunia dengan Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 22,4 triliun dolar AS atau 30,6 PDB dunia pada tahun 2015.

Sebelum menghadiri pertemuan ABIS 2016, Enggartiasto juga menyempatkan diri melakukan pertemuan dengan sejumlah eksportir-importir dari Laos. Pelaku usaha Laos yang ikut serta dalam pertemuan tersebut antara lain Newton International, ST Group, dan perwakilan UKM Laos.

Enggartiasto mengharap adanya peningkatan hubungan dagang kedua negara, dengan tindak lanjut berupa business matching antara pengusaha kedua negara, baik di Indonesia maupun di Laos.

Selain itu, Enggartiasto juga mengundang para pengusaha Laos untuk berpartisipasi dalam Trade Expo Indonesia (TEI) 2016 yang akan diselenggarakan pada 12-16 Oktober 2016 mendatang.


ANTARA

Berita terkait

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

3 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

4 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

4 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

9 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

9 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

9 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

11 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

12 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

16 hari lalu

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menggelar festival untuk memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas).

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

18 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya