Sentimen Kenaikan Suku Bunga The Fed, IHSG Rawan Melemah

Reporter

Senin, 29 Agustus 2016 08:44 WIB

Pergerakan saham di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 18 Maret 2016. IHSG ditutup flat di level yang hampir sama dengan kemarin yakni 4.885,71 naik 0,02 poin atau 0%. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada perdagangan awal pekan terakhir Agustus hari ini, IHSG diperkirakan rawan koreksi lanjutan. Analis Ekonomi dari First Asia Capital David Sutyanto mengatakan, pelemahan tersebut menyusul meningkatnya kekhawatiran pasar akan kenaikan bunga di Amerika Serikat yang dapat memicu pembalikan arus dana asing, dan menekan kembali rupiah.

"IHSG diperkirakan bergerak di kisaran support 5410 dengan resisten di 5450," ujar David Sutyanto dalam pesan tertulisnya, Senin, 29 Agustus 2016.

IHSG akhir pekan lalu umumnya bergerak d teritori negatif dalam rentang konsolidasi. Penguatan IHSG akhir pekan lalu tertahan di level tertingginya 5.456 dan tutup koreksi 15,28 poin (0,28 persen) di 5438,831.

Pelemahan tersebut, kata David karena pelaku pasar cenderung wait and see di tengah meningkatnya kekhawatiran kenaikan tingkat bunga AS menjelang akhir tahun ini. Sedangkan dari domestik, sentimen mencuat karena adanya kekhawatiran meningkatnya risiko fiskal tahun ini, dan pemodal melakukan valuasi ulang terkait kenaikan harga saham yang relatif tinggi dengan pencapaian kinerjanya.

Meningkatnya risiko fiskal tercermin dari langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani kembali memangkas belanja Kementerian dan Lembaga (K/L) di APBN-P 2016 hingga Rp 137,65 triliun menyusul ancaman tidak tercapainya target penerimaan pajak (shortfall) hingga Rp 219 triliun."Langkah pemangkasan ini mencerminkan ketatnya likuiditas fiskal pemerintah, sehingga sulit diharapkan menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi tahun ini," tutur David.

Selama sepekan terakhir, IHSG bergerak konsolidasi namun berhasil menguat terbatas 0,42 persen, melanjutkan penguatan pekan sebelumnya 0,72 persen. Penguatan IHSG sepekan kemarin bersifat anomali dengan pergerakan di pasar saham global dan kawasan Asia yang umumnya terkoreksi menyusul meningkatnya risiko pasar terkait rencana kenaikan tingkat bunga di AS akhir tahun ini.

Di pasar global, akhir pekan lalu Wall Street ditutup terkoreksi. Indeks DJIA dan S&P masing-masing koreksi 0,29 persen dan 0,16 persen di 18395,40 dan 2169,04. Selama sepekan, indeks DJIA dan S&P masing-masing koreksi 0,85%l persen dan 0,68 persen.

Sentimen pasar terutama digerakkan oleh pernyataan Yellen di pertemuan pejabat bank sentral di Jackson Hole Wyoming Jumat lalu yang mengindikasikan kenaikan tingkat bunga FFR di paruh kedua tahun ini. Indikasi itu semakin terbuka menyusul sejumlah pencapaian indikator ekonomi mendekati target The Fed.

DESTRIANITA

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

5 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

9 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

10 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

12 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

12 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

12 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

12 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

16 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

18 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya