Presiden Minta PT Dirgantara Indonesia Pindah ke Kertajati

Reporter

Editor

Zed abidien

Kamis, 18 Agustus 2016 16:23 WIB

Dirut PTDI Budi Santoso berbincang dengan Gubernur Jabar Aher. TEMPO/Bambang Harymurti

TEMPO.CO, Bandung - Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (DI) Budi mengatakan Presiden Joko Widodo meminta lokasi pabrik pesawat PT Dirgantara Indonesia pindah ke Bandar Udara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat.

“Diputuskan Bapak Presiden di tempatnya Pak Aher di Kertajati,” katanya selepas bertemu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Gedung Sate, Bandung, Kamis, 18 Agustus 2016.

Budi mengaku Presiden Joko Widodo meminta pemindahan PT DI itu dalam rapat April lalu. Rencana tersebut dibahas lagi beberapa bulan kemudian dalam rapat terbatas bersama Presiden membahas industri pertahanan. “Dikatakan (Presiden) penting industri pertahanan ini punya tempat untuk berkembang, kalau cuma di Bandung enggak akan berkembang,” ujarnya.

Budi mengatakan, pada pertemuan pertama April lalu, Presiden menanyakan luas lahan PT DI di Bandung. Lahan PT DI yang ada saat ini, hampir 50 hektare, di Bandung dinilai Presiden tidak cukup. Presiden meminta PT DI pindah ke lokasi seputaran Bandara Kertajati di Majalengka. “Pengarahan dari Bapak Presiden, minimal 5-6 kali lipat (tanah PT DI) yang ada sekarang (di Bandung),” tuturnya.

Menurut Budi, dia sengaja menemui Gubernur Ahmad Heryawan untuk membahas rencana pemindahan itu. “Minta izin, suatu saat PT DI pindah dari Bandung tapi tetap di Jawa Barat ke Kertajati. Sebab, kalau di Bandung sudah terlalu penuh. Atas arahan Presiden,” ucapnya.

Budi mengaku pembicaraan itu masih tahap awal. “Ini masih tahap awal karena kita masih ingin tahu bagaimana perencanaannya di Kertajati supaya schedule dan lain-lainnya bisa disesuaikan,” katanya.

Menurut Budi, pemindahan fasilitas PT DI ke Kertajati juga membutuhkan waktu paling cepat dua tahun lagi. Pemindahan itu baru mulai dikerjakan setelah Bandara Kertajati beroperasi. “Setelah Kertajati berdiri, baru nanti kita mulai assembly, tapi lahannya sudah ada dulu. Kita rencanakan nanti secara bertahap untuk memindahkan dari Bandung ke Kertajati,” ujarnya.

Budi mengatakan, kendati pindah, fasilitas PT DI di Kota Bandung tetap masih dipergunakan, tapi khusus untuk produksi alutsista. “Nanti di sini (Bandung), masih agak lama di sini untuk alutsista. Sebab, kita akan membuat juga pesawat tempur, mungkin tetap di Bandung. (Produksi pesawat) komersial akan di sana (Kertajati),” tuturnya.

Budi mengatakan rencana pembuatan pesawat tempur yang tengah disiapkan saat ini bersama Korea Selatan. “Hanggarnya sudah dibuat untuk bikin komponen. Di belakang PT DI, coba lihat hanggar gede itu, punya Kemenhan (Kementerian Pertahanan),” ucapnya.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

14 menit lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

2 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

13 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

13 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

15 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

18 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

19 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

22 jam lalu

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

22 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

23 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya