Kopi Indonesia Bersaing Ketat dengan Brasil dan Vietnam

Reporter

Jumat, 12 Agustus 2016 06:49 WIB

Seorang warga memanen kopi Robusta di perkebunan kopi Desa Batursari, Candiroto, Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (24/7). ANTARA/Anis Efizudin

TEMPO.CO, Jakarta - Produksi kopi asal Indonesia akan bersaing ketat dengan kopi Brasil dan Vietnam dalam menghadapi perdagangan komoditas tertentu tingkat dunia.

Pemain kopi terbesar di dunia saat ini didominasi oleh dua negara yakni Brasil dan Vietnam. Dari total produksi kopi tingkat dunia yang mencapai sekitar 154 juta karung, sekitar 80 juta karung disumbang dari Brasil dan Vietnam.

Wakil Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Jawa Tengah Moelyono Soesilo mengatakan kopi Indonesia masuk 10 besar jenis kopi spesial tingkat dunia. Sayangnya, pengakuan dunia internasional terhadap kualitas kopi Indonesia belum menggairahkan petani dan pelaku usaha kopi di wilayah berpenduduk sekitar 250 juta jiwa ini.

Selama ini, menurut Moelyono, Indonesia telah mengekspor kopi ke sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Cina, dan sejumlah negara di Benua Eropa. Namun demikian, Moelyono mengakui bahwa kopi asal Indonesia belum mampu menyaingi produksi kopi dari Brasil dan Vietnam.

“Sekarang permintaan kopi meningkat 5-6 persen, namun pasokan naik hanya 1 persen. Jadi tidak imbang,” papar Moelyono di sela-sela Pelatihan Ekspor Kopi, Kamis, 11 Agustus 2016.

Menurut Moelyono, permasalahan yang dihadapi saat ini adalah masih rendahnya produktivitas kopi Indonesia sehingga kalah bersaing dengan sesama negara di kawasan ASEAN, yaitu Vietnam.

Selain itu, peringkat Indonesia sebagai pengekspor kopi dunia turun peringkat dari posisi ketiga menjadi peringkat keempat. Kondisi tersebut, katanya, mesti direspon oleh pemerintah untuk menggenjot produktivitas kopi melalui perusahaan yang merupakan milik pemerinmtah baik itu badan usaha milik negara (BUMN) dan BUMD.

“Edukasi kepada petani itu penting. Jangan sampai pola tanam sampai panen hasilnya malah sedikit,” terang Moelyono.

Dengan melihat kekurangan produksi kopi, Moelyono khawatir akan terjadi impor kopi besar-besaran ke Indonesia pada 2020. Pasalnya, saat ini beberapa permintaan kopi terus bertambah seiring dengan maraknya warung kopi di berbagai daerah.

AEKI juga mendorong adanya eksportir baru yang mampu bermain di kancah internasional. Namun, proses untuk menjadi eksportir perlu tahapan dan proses yang harus dilalui, mulai kualitas kopi, packaging, perizinan serta pemahaman akan pentingnya merawat tanaman kopi.

“Semakin banyak eksportir baru, maka devisa negara akan terus bertambah,” imbuh Sekretaris AEKI Jakarta Miftahul Kirom.

Nilai ekspor kopi Indonesia ke dunia pada 2015 tercatat US$ 1,19 miliar atau naik 15,2 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu. Dari nilai tersebut, Amerika masih tetap menduduki peringkat pertama negara tujuan ekspor kopi.

Nilai ekspor kopi ke Amerika US$ 281,1 juta atau market share 23,47 persen. Selanjutnya, Jepang dengan nilai ekspor US$ 104,9 juta atau pangsa pasar mencapai 8,7 persen.

Pada tahun lalu, Moelyono memaparkan negara tujuan ekspor kopi Indonesia periode Januari-November 2015 seperti Amerika senilai US$ 255,76 juta. “Kami perkirakan tahun ini ekspor kopi Indonesia mengalami peningkatan 20 persen,” ujarnya.

BISNIS.COM

Berita terkait

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

5 hari lalu

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.

Baca Selengkapnya

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

37 hari lalu

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

Konflik Agraria antara petani Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari makin berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

51 hari lalu

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Kementan Targetkan Penanaman Tumpang Sari Padi Gogo Seluas 500 Ribu Hektare di Lahan Sawit

5 Maret 2024

Kementan Targetkan Penanaman Tumpang Sari Padi Gogo Seluas 500 Ribu Hektare di Lahan Sawit

Kementerian Pertanian atau Kementan menargetkan penanaman padi gogo di lahan perkebunan sawit dan kelapa seluas 500 ribu hektare.

Baca Selengkapnya

KPA Catat 2.939 Letusan Konflik Agraria di Era Jokowi, Didominasi Perkebunan dan PSN

20 Januari 2024

KPA Catat 2.939 Letusan Konflik Agraria di Era Jokowi, Didominasi Perkebunan dan PSN

Angka letusan konflik yang terjadi di era Jokowi, menurut KPA, mengalami kenaikan dua kali lipat (100 %) dibanding satu dekade pemerintahan SBY.

Baca Selengkapnya

KPA Sebut Ada 241 Konflik Agraria Sepanjang 2023, Paling Banyak Konflik di Sektor Perkebunan Sawit

15 Januari 2024

KPA Sebut Ada 241 Konflik Agraria Sepanjang 2023, Paling Banyak Konflik di Sektor Perkebunan Sawit

Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mencatat ada 241 konflik agraria sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Klaim Sektor Agromaritim Bisa Turunkan Pengangguran hingga 44 Persen

11 Januari 2024

Anies Klaim Sektor Agromaritim Bisa Turunkan Pengangguran hingga 44 Persen

Anies menyebut, sektor agromaritm dapat menurunkan angka pengangguran hingga 44 persen.

Baca Selengkapnya

Syarat dan Tata Cara Mengajukan HGU, Benarkah Gratis?

11 Januari 2024

Syarat dan Tata Cara Mengajukan HGU, Benarkah Gratis?

Memanfaatkan tanah milik negara untuk kepentingan bisnis tertentu dibolehkan. Mengajukan HGU biasanya untuk tanah yang luas dalam waktu panjang.

Baca Selengkapnya

Kepala Badan Karantina Lepas Ekspor Asal Sumsel Rp153 Miliar, Ada Kodok Tujuan Perancis

8 Desember 2023

Kepala Badan Karantina Lepas Ekspor Asal Sumsel Rp153 Miliar, Ada Kodok Tujuan Perancis

Pelepasan ekspor hari ini turut membuka peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Industri Sawit Terpukul Ketidakstabilan Global, Apa Saja yang Sudah Dilakukan Pemerintah?

2 November 2023

Industri Sawit Terpukul Ketidakstabilan Global, Apa Saja yang Sudah Dilakukan Pemerintah?

Menteri Airlangga membeberkan langkah pemerintah menghadapi perlambatan ekonomi yang berdampak signifikan terhadap industri kelapa sawit.

Baca Selengkapnya