Rupiah Diprediksi Masih Melemah, Ini Penghalangnya  

Reporter

Editor

Erwin prima

Selasa, 9 Agustus 2016 09:10 WIB

Ilustrasi mata uang rupiah. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - Kecenderungan menguatnya laju dolar Amerika Serikat menjelang rilis data ketenagakerjaan dari bank sentral Amerika atau The Fed membuat sejumlah mata uang cenderung melemah, termasuk rupiah yang kembali melanjutkan pelemahannya.

Menurut Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada, meski cadangan devisa Indonesia meningkat menjadi US$ 111,4 miliar dari sebelumnya US$ 109,79 miliar, keadaan ini tidak terlalu berdampak terhadap laju rupiah.

"Kini rupiah berada pada kisaran support Rp 13.162 serta resisten Rp 13.108 dengan potensi masih akan ada pelemahan kembali. Tetap cermati sentimen yang ada," ujar Reza Priyambada dalam pesan tertulisnya, Selasa, 9 Agustus 2016.

Di Asia, neraca perdagangan Cina mencatat surplus menjadi US$ 52,3 miliar dari sebelumnya US$ 41,8 miliar, atau berada di atas ekspektasi. Namun, secara individual, nilai ekspor dan impornya justru menurun sehingga menekan yuan. Keadaan itu dimanfaatkan pelaku pasar mengakumulasi dolar Amerika Serikat sehingga membuat lajunya cenderung naik.

Pada prediksi kemarin, Reza menyampaikan bahwa rupiah terlihat masih mencoba berbalik menguat pada akhir pekan lalu, setelah dirilisnya produk domestik bruto (PDB) pada kuartal kedua yang jauh lebih baik dibanding kuartal sebelumnya, yakni tumbuh 5,18 persen, dibanding kuartal yang sama tahun lalu, yakni 4,92 persen.

Meski terdapat potensi penguatan, rupiah masih terhalangi pelemahan mata uang lainnya terhadap dolar Amerika Serikat, sehingga hal itu dapat mempengaruhi laju rupiah.

DESTRIANITA

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

22 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya