TEMPO.CO, Jakarta - Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia berencana membangun sebanyak 86 menara pemantau baru hingga lima tahun ke depan, guna mendukung laju pertumbuhan industri penerbangan nasional.
Direktur Utama Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) Bambang Tjahjono mengatakan LPPNPI sedikitnya akan membangun sembilan menara pemantau (air traffic controller/ATC) baru hingga akhir tahun ini.
“Pembangunan menara baru ini merupakan upaya kami dalam penyediaan fasilitas navigasi penerbangan yang memadai, dan mendukung keselamatan penerbangan,” katanya kepada Bisnis, Senin (8 Agustus 2016).
Bambang mengungkapkan menara baru yang bakal dibangun tahun ini antara lain di Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjung Pinang, Depati Amir Pangkal Pinang, Achmad Yani Semarang, dan Supadio Pontianak
Lalu, Bandara Sepinggan Balikpapan, Kertajati Majalengka, Syamsudin Noor Banjarmasin dan Ngurah Rai Bali. Menurutnya, konstruksi menara baru setidaknya akan memakan waktu selama empat bulan.
“Yang sudah kami lelang itu Balikapapan dan Bali. Bali itu butuh baru karena menara yang sekarang, pemandangannya itu terhalang terminal. Itu klasik lah dimana-mana. Rata-rata menara untuk bandara besar itu sekitar Rp40 miliar,” tuturnya.
Selain menara baru, LPPNPI atau AirNav Indonesia juga memperbaharui peralatan navigasi dan peningkatan SDM. Adapun, total nilai investasi yang digelontorkan AirNav Indonesia pada tahun ini mencapai Rp2,2 triliun.
Bambang menilai penyediaan fasilitas navigasi sangat penting guna mendukung keamanan dan keselamatan penerbangan. Apalagi, dalam lima tahun terakhir ini, laju pertumbuhan penumpang angkutan udara tumbuh tiga kali lipat dari pertumbuhan ekonomi.
AirNav Indonesia mencatat jumlah pergerakan pesawat pada 2013 mencapai 1,26 juta pergerakan/tahun. Pada 2015, jumlah pergerakan pesawat tersebut telah meningkat sebesar 14%, menjadi 1,43 juta pergerakan/tahun.
“IATA sendiri memprediksi bahwa Indonesia akan masuk dalam enam besar negara untuk pergerakan angkutan udara yang tinggi dengan jumlah penumpang mencapai 270 juta pada 2034 mendatang,” ujarnya.
Selain peralatan dan menara baru, AirNav Indonesia juga menjalin kerjasama dengan perusahaan asing seperti MITRE Corporation dari AS dan NATS dari Inggris, guna meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan navigasi nasional.
Seperti diketahui, kerjasama antara AirNav Indonesia dan MITRE Corporation antara lain meliputi kegiatan di bidang keselamatan dan keamanan penerbangan, modernisasi sistem navigasi penerbangan, bandar udara dan lain sebagainya.
Sementara kerjasama dengan NATS, AirNav Indonesia berencana meningkatkan kapasitas pergerakan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng menjadi 86 pergerakan/jam dari sebelumnya 72 pergerakan/jam.
Berita terkait
Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan
10 jam lalu
Ada cara untuk menghindari kursi pesawat tanpa jendela, namun tidak mudah.
Baca SelengkapnyaBudi Karya Minta Aset Bandara Tuanku Tambusai Segera Dilimpahkan ke Kemenhub
1 hari lalu
Budi Karya menginstruksikan agar aset Bandara Tuanku Tambusai, Riau diserahkan ke Kementerian Perhubungan.
Baca SelengkapnyaBandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah
1 hari lalu
Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.
Baca SelengkapnyaDampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup hingga Pukul 10.00 WITA Hari Ini
1 hari lalu
Penutupan Bandara Sam Ratulang Manado diperpanjang hingga pagi hari ini, Ahad, 5 Mei 2024, pukul 10.00 WITA.
Baca SelengkapnyaDetektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan
2 hari lalu
Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya
Baca SelengkapnyaPenumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana
3 hari lalu
Keamanan bandara menggunakan Advanced Imaging Technology (AIT) untuk mendeteksi kejanggalan pada penumpang itu sebelum naik pesawat.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan
4 hari lalu
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup
4 hari lalu
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP
Baca Selengkapnya6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme
5 hari lalu
Berikut ini enam tips yang dapat dilakukan sebelum dan saat liburan bersama anak penyandang autisme
Baca SelengkapnyaDampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
5 hari lalu
Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.
Baca Selengkapnya