Serapan Beras Bulog dari Petani Baru 71.900 Ton

Reporter

Senin, 8 Agustus 2016 23:00 WIB

Ilustrasi beras Bulog/Badan Urusan Logistik. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Perum Bulog Divre Sumatra Selatan tercatat baru menyerap 71.900 ton beras dari petani di provinsi itu atau belum separuh dari target 150.000 ton beras.


Kepala Perum Bulog Divre Sumsel Mansur Siri mengatakan pihaknya harus berupaya maksimal untuk menyerap beras dari petani.


“Masih ada 41%b lagi yang harus kami kejar untuk pengadaan beras PSO (public service obligation), dan 30.000 ton beras lagi untuk komersial,” katanya beberapa waktu lalu.


Mansur menilai pihaknya harus bisa meyakini petani untuk menjual hasil panen ke Bulog dengan harga pembelian petani (HPP) yang ditetapkan pemerintah senilai Rp7.300 per kilogram.


Dia mengemukakan beras tersebut akan dipergunakan untuk mengisi ketersediaan gudang beras milik Bulog dan kemudian bakal disalurkan untuk program beras Bulog ke masyarakat miskin dan kebutuhan penanggulangan bencana di Sumatra Selatan.


Advertising
Advertising

Menurut Mansur, ketersediaan beras saat ini di gudang Bulog sudah mencukupi untuk delapan bulan kedepan. Hanya saja, agar target yang ditetapkan tercapai maka pengadaan beras dari petani harus ditingkatkan.


Apalagi Agustus dan seterusnya hingga akhir tahun merupakan masa pengadaan dari musim panen kedua.


“Musim panen kedua biasanya tidak sebanyak musim panen pertama. Artinya semua produksi beras dari petani harus benar-benar bisa dimaksimalkan oleh Bulog,” katanya.


Dia menjelaskan saat ini panen untuk beras di Sumatra Selatan yang terbesar masih didominasi dari daerah Ogan Komering Ilir, Banyuasin, dan Ogan Komering Ulu Timur.


“Kami targetkan dalam empat bulan kedepan target serapan beras PSO dan 30.000 ton beras komersial harus bisa terpenuhi,” katanya.


Dia mengatakan kondisi lain yang perlu dicermati adalah masa panen diprediksi akan berpuncak pada pertengahan Agustus-September nanti.

Oleh karena itu, kata Mansur, pihaknya sudah mendata semua petani dan jumlah produksinya, agar saat masa puncak itu, semuanya bisa diserap Bulog.


Mansur mengungkapkan, daerah sentra produksi beras juga sebenarnya ada di beberapa kabupaten/kota lain seperti Lubuklinggau, Ogan Ilir, Ogan Komering Ulu, dan Muara Enim.


Namun, produksi beras dari beberapa daerah itu hanya difokuskan untuk pemenuhan kebutuhan beras untuk masyarakat di daerah itu saja.


"Memang itu juga ada produksi beras, namun jumlahnya tidak dalam kapasitas besar, sehingga hanya digunakan untuk konsumsi masyarakat sendiri," ujarnya.


Optimisme Bulog atas pencapaian target pengadaan beras itu juga didasari karena dorongan pemerintah daerah dalam memperluas area tanam beras di Sumatra Selatan. Selain itu, tahun ini tercatat jumlah bencana banjir dan kekeringan (puso) yang biasanya melanda namun tidak terjadi di Sumatra Selatan.


"Alhamdulillah tahun ini terbilang, tidak ada gagal panen untuk produksi beras seperti tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini aman, hama pun tidak ada, dan tidak merusak tanaman padi di Sumatra Selatan. Biasanya ada laporan tanaman padi terserang hama dan sebagian mengalami patah leher (jenis kerusakan tanaman padi), tapi tidak ditemukan di tahun ini," jelasnya.


Bulog saat ini masih menunggu mekanisme harga pembelian petani untuk beras komersial. Sebab, sampai saat ini pembelian beras komersial belum dilakukan mengingat HPP untuk beras tersebut belum turun dari pemerintah pusat.


"Tahun lalu HPP untuk beras komersial Rp8.400-Rp8.700 per kilogram. Tapi tahun ini kita belum tahu, harganya bisa berubah-ubah tergantung dengan harga pasar yang fluktuatif. Tapi diperkirakan HPP untuk beras komersial Rp8.200 per kilogramnya,"ujarnya.


BISNIS.COM

Berita terkait

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

3 jam lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

1 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

2 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

3 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

3 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

12 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

12 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

12 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

13 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya