BKPM-BPS Lanjutkan Kerja Sama Informasi Statistik Investasi

Reporter

Senin, 8 Agustus 2016 16:18 WIB

TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Badan Pusat Statistik melanjutkan kerja sama penyediaan data dan informasi statistik untuk kepentingan penanaman modal. Dalam penandatanganan nota kesepahaman di Jakarta, Senin (8 Agustus 2016), disebutkan bahwa kerja sama kedua instansi itu mencakup penyediaan, pemanfaatan, pengembangan data, dan informasi statistik bidang penanaman modal.

Kepala BKPM Thomas Lembong menuturkan nota kesepahaman antara kedua instansi itu merupakan perpanjangan nota kesepahaman yang ditandatangani 4 Maret 2011 tentang Pertukaran Data dan Informasi Statistik Penanaman Modal.

"Harapan saya, pertama, kerja sama yang semakin erat dari kedua instansi. Bukan hanya kami bisa menerima banyak data dari BPS, tapi kami juga menyumbang data kepada BPS. Dan kedua, kami juga menginginkan agar kami bisa lebih banyak menggunakan data dari BPS," katanya.

Menurut dia, data yang akurat, lengkap, update dan konsisten dari BPS dapat digunakan untuk memetakan potensi-potensi investasi di Indonesia dalam rangka pemerataan pembangunan nasional.

"Beberapa data dan informasi statistik yang sangat mendukung kegiatan dalam rangka penanaman modal, khususnya pelayanan penanaman modal adalah mapping Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) dan pengkodean kabupaten/kota yang harus selalu ter-update jika ada pemekaran wilayah," katanya.

Kepala BPS Suryamin, dalam kesempatan yang sama, mengatakan investasi, atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) merupakan bagian penting dalam menggerakkan ekonomi.

Pertukaran data investasi yang dihimpun kedua instansi diharapkan dapat mempercepat respons dunia usaha dapat penyusunan data mengenai penanaman modal sehingga tercipta kebijakan yang mendukung pertumbuhan investasi.

"Dengan perpanjangan nota kesepahaman ini, diharapkan dapat mempererat hubungan dengan BKPM dan semakin menghasilkan data investasi yang berkualitas," katanya.

Suryamin menambahkan, BPS berharap kerja sama dengan BKPM dapat dilanjutkan dengan perjanjian kerja sama yang lebih teknis agar maksud dan tujuan nota kesepahaman dapat terlaksana. "Juga agar bisa dilakukan evaluasi atas nota kesepahaman yang sebelumnya," ujarnya.


ANTARA

Berita terkait

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

13 menit lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

4 jam lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

6 jam lalu

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

Sucor Aset Management menjalin kerja sama dengan BRI Danareksa Sekuritas untuk distribusi produk investasi reksa dana. Seperti apa targetnya tahun ini

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

6 jam lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

8 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

13 jam lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

15 jam lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

1 hari lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya