Ini Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan di Kuartal II

Jumat, 5 Agustus 2016 15:26 WIB

Suryamin, Kepala Badan Pusat Statistik. TEMPO/Rezki Alvionitasari.

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin memaparkan beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua 2016. BPS mencatat, pada periode tersebut, ekonomi tumbuh 5,18 persen (year on year) atau 4,02 persen (quartal to quartal).

Pertumbuhan ekonomi ini di antaranya terimbas oleh meningkatnya harga komoditas non migas di pasar internasional pada kuartal II ini. "Khususnya kopi, kedelai, dan minyak," ujar Suryamin dalam konferensi persnya di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Jumat, 5 Agustus 2016.

Hal ini tak lepas dari kenaikan rata-rata harga minyak mentah dari US$ 30,2 per barel menjadi US$ 42,13 per barel atau naik 39,49 persen (qtq). "Inflasi pun dapat dikendalikan, yakni sebesar 0,44 persen (qtq)," kata Suryamin.

Selain itu, kata Suryamin, penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate dari 6,75 persen pada Maret lalu menjadi 6,5 persen pada Juni kemarin. "Ini berdampak terhadap kegiatan usaha. Jika bunga turun, uang di bank akan diambil untuk diusahakan," tuturnya.

Suryamin menambahkan, realisasi belanja pemerintah pada triwulan II mencapai Rp 474,28 triliun. Realisasi penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri pada kuartal ini pun mencapai Rp 151,6 triliun, naik 3,5 persen (qtq) atau 12,3 persen (yoy).
Pertumbuhan ekonomi pada kuartal ini juga dipengaruhi oleh adanya pergeseran panen raya tanaman pangan. "Di triwulan II, produksi tanaman pangan menggembirakan sehingga ada dampaknya," tutur Suryamin.

Selain itu, produksi mobil pada triwulan ini juga naik 10,96 persen (qtq) atau 13,36 persen (yoy), yakni mencapai 316.351 unit. Produksi semen pun mencapai 14,4 juta ton, naik 3,34 persen (qtq) atau 7,82 persen (yoy). "Ini berdampak pada industri manufaktur, konstruksi, dan lain sebagainya," kata Suryamin.

Jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia pada triwulan II mencapai 2,67 juta kunjungan. Angka tersebut naik 2,15 persen (qtq) atau 5,83 persen (yoy). "Ini berdampak ke berbagai sektor, seperti makanan, akomodasi, transportasi, dan lain sebagainya," ujar Suryamin.

Terdapat pula faktor-faktor global yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi pada triwulan II ini karena laju pertumbuhan ekonomi beberapa negara mitra dagang Indonesia membaik. "Kecuali Amerika Serikat," ujar Suryamin.

Pertumbuhan ekonomi AS tercatat melambat dari 1,6 persen menjadi 1,2 persen. Pertumbuhan ekonomi Cina juga stagnan, yakni 6,7 persen. Namun, pertumbuhan ekonomi Singapura naik dari 2,1 persen menjadi 2,2 persen dan Korea Selatan naik dari 2,8 persen menjadi 3,1 persen.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

1 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

3 jam lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

1 hari lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

2 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

4 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya