Premi dan Laba Asuransi Umum Belum Pulih

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 3 Agustus 2016 23:00 WIB

Counter Expro saat Indonesia Cellular Show 2009 di JCC, Rabu (10/6). Expro merupakan asuransi perlindungan pertama di Indonesia yang melindungi berbagai kerusakan ponsel dengan premi 3% dari harga ponsel. Tempo/Panca Syurkani

TEMPO.CO, Jakarta - Akumulasi pendapatan premi bruto 11 perusahaan asuransi umum yang melantai di pasar modal tercatat mengalami penurunan hingga 10,21% pada kuartal II/2016 setelah sempat tumbuh 12,12% pada kuartal sebelumnya.


Pada periode yang sama, akumulasi laba bersih 11 emiten itu masih mengalami penurunan 11,19%. Pada kuartal I/2016, total laba bersih perusa haan asu ransi kerugian tersebut turun hingga 12,65%.


Berdasarkan laporan keuangan anaudited yang dihimpun Bisnis dari keterbukaan in formasi, total premi emiten di bidang asu ransi umum hingga 30 Juni 2016 tercatat senilai Rp4,92 triliun.


Realisasi tersebut turun 10,21% jika dibandingkan dengan aku mulasi premi periode yang sama pada 2015 (year on year/yoy), yakni senilai Rp5,48 triliun.


Dalam rekapitulasi data keuangan itu ter ungkap tujuh emiten masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan premi bru to pada kuartal pertama tahun ini. Pendapatan premi empat perusahaan asuransi umum lainnya justru menurun.


Advertising
Advertising

PT Victoria Insurance Tbk. (VINS) yang pada paruh kedua 2015 baru melantai di bur sa meraup pendapatan premi dengan pertumbuhan terbesar, yakni 143,37% (yoy) menjadi Rp22,09 miliar.


Pertumbuhan premi bruto juga kembali dibukukan PT Asuransi Bintang Tbk. (ASBI), PT Asuransi Ramayana (ASRM), dan PT Lippo General Insurance Tbk. (LPGI). Tiga emiten asuransi itu masing-ma sing membukukan pertumbuhan per oleh an premi sebesar 14,48%, 11,45%, dan 0,40% (yoy).


Selanjutnya, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. (ASDM) dan PT Asuransi Jasa Tania Tbk. (ASJT), yang pada kuartal sebelumnya mencatatkan penurunan tipis, justru mampu merealisasikan pertumbuhan masing-masing 35,71% dan 4,17% (yoy) pa da akhir kuartal II/2016.


Sebaliknya, PT Paninvest Tbk. (PNIN) dan entitas anak usaha yang pada kuartal pertama membukukan pertumbuhan 27,81%, jus tru mengalami penurunan realisasi pre mi hingga 21,92% (yoy).


Direktur Teknik Asuransi Jasa Tania Ade Zulfikar menuturkan realisasi perolehan pre mi tersebut masih belum sesuai rencana yang ditetapkan perseroan sepanjang tahun ini. “Untuk premi, meskipun di atas tahun lalu, yakni tumbuh 4%, tetapi ma sih belum sesuai target RKAP,” jelasnya ke pada Bisnis, Senin (1 Agustus 2016).


Presiden Direktur PT Asuransi Mitra Mapar ya Tbk. (ASMI) Cholil Hasan barubaru ini mengungkapkan, pada tahun ini, se lain mengejar produktivitas, pihaknya juga menekankan kualitas bisnis. Hal itu di rea lisasikan dengan menyeleksi mitra usa ha lebih ketat.



BISNIS

Berita terkait

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

14 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

16 hari lalu

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

HSBC Indonesia dan Allianz Life meluncurkan produk asuransi berbentuk warisan atau Premier Legacy Assurance untuk nasabah premiernya. Produk perencanaan warisan ini dikonsep sebagai solusi perlindungan sekaligus dukungan terhadap kehidupan keluarga nasabah yang sejahtera di masa depan.

Baca Selengkapnya

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

34 hari lalu

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

Apabila data yang diisi pada tiket tidak sesuai dengan identitas aslinya, maka penumpang Whoosh tersebut tidak ter-cover oleh asuransi.

Baca Selengkapnya

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

52 hari lalu

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

Prudential Indonesia menunjuk Tony Benitez sebagai CEO dan Presiden Direktur menggantikan Michellina Laksmi Triwardhany per 1 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

52 hari lalu

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

Putusan PTUN yang membatalkan keputusan OJK ihwal pencabutan izin usaha Kresna Life dinilai sebagai preseden buruk bagi industri keuangan.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

52 hari lalu

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

OJK akan mengajukan banding atas kasusnya melawan Kresna Life.

Baca Selengkapnya

PTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?

52 hari lalu

PTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?

PTUN Jakarta mengabulkan gugatan Michael Steven ihwal pembatalan keputusan OJK mengenai pencabutan izin usaha Kresna Life. Bagaimana respons OJK?

Baca Selengkapnya

KPK Selidiki Korupsi di PT Taspen, Begini Modus Investasi Fiktif Ala Taspen Life

55 hari lalu

KPK Selidiki Korupsi di PT Taspen, Begini Modus Investasi Fiktif Ala Taspen Life

Dugaan korupsi di PT Taspen, Taspen Life dengan modus investasi fiktif menambah daftar panjang kasus penyelewengan dana asuransi di Indonesia

Baca Selengkapnya

Prudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z

22 Februari 2024

Prudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z

Prudential Indonesia pada awal tahun ini telah meluncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture. Produk ini merupakan perlindungan jiwa jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Thailand Luncurkan Jaminan Kesehatan untuk Turis Asing sampai Rp438 Juta

17 Februari 2024

Thailand Luncurkan Jaminan Kesehatan untuk Turis Asing sampai Rp438 Juta

Kompensasi turis di Thailand berdasarkan kasus, misalnya, jika kehilangan penglihatan atau cacat permanen, besarnya adalah Rp131 juta.

Baca Selengkapnya