Menteri Keuangan Sosialisasikan Tax Amnesty kepada Emiten

Reporter

Selasa, 26 Juli 2016 16:40 WIB

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro didampingi Dirjen Pajak Dwijugiasteadi dan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio saat sosialisasi pengampunan pajak di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 18 Juli 2016. PT Bursa Efek Indonesia menyatakan, setidaknya ada 19 sekuritas dan 18 Manajer Investasi (MI) yang siap menampung dana hasil repatriasi dari para Wajib Pajak (WP) baik itu WP Orang Pribadi maupun WP Badan melalui program kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan, Bambang Bambang Brodjonegoro, memberikan sosialisasi terkait amnesti pajak kepada para anggota bursa dan emiten. Bambang menuturkan amnesti pajak penting dilakukan karena keadaan ekonomi global sedang tidak pasti.

"Sebagai bagian dari menyiapkan instrumen untuk menahan goncangan, tax amnesty dapat menjadi jawaban," kata Bambang dalam sambutannya ketika menghadiri acara Sosialisasi Amnesti Pajak di Ballroom Hotel Ritz-Carlton Jakarta, Selasa 26 Juli 2016.

Bambang menilai jumlah cadangan devisa Indonesia yang hanya berjumlah US$ 100 miliar tidak mencerminkan Indonesia sebagai negara eksportir. Bambang menyebut jumlah yang sedikit itu disebabkan masih banyaknya orang-orang yang menyimpan uang di luar negeri.

Bambang menyebut setidaknya terdapat tiga hal yang menjadi alasan orang-orang untuk menyimpan uang di luar negeri. "Pertama, perdagangan bebas; kedua, mereka memilih bisnis di luar negeri; ketiga,menyimpan aset di luar negeri lebih menguntungkan dan nyaman ketimbang di Indonesia," kata Bambang.

Menurut Bambang, dengan adanya kebijakan amnesti pajak justru akan membuat orang-orang yang selama ini menyimpan uang di luar negeri akan menyimpan uang di dalam negeri. "Tax amnesty menyediakan ruang saat terbaik untuk berupaya menarik sebagian uang di luar ke dalam, kita harapkan dengan insentif berbentuk amnesti pajak," katanya.

Bambang menambahkan, aliran dana repatriasi ini nantinya akan disalurkan pada sektor infrastruktur. Pembangunan itulah yang menurut Bambang akan membuat Indonesia lebih maju dari negara-negara tetangga. "Manfaatkan tax amnesty untuk melompat, bukan hanya bergerak maju tapi melompat. Kalau Singapura bergerak maju, kita melompat," kata Bambang.

Acara sosialisasi ini juga dihadiri oleh Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Tito Sulistio; Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida; dan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Robert Pakpahan. "Semoga satu spirit mencari cara untuk mendorong laju ekonomi Indonesia," Bambang mengakhiri pidatonya.

ARDITO RAMADHAN

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

1 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

3 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Bambang Brodjonegoro Menjadi Komisaris Independen Astra

3 hari lalu

Bambang Brodjonegoro Menjadi Komisaris Independen Astra

PT Astra International Tbk. (ASII) menetapkan jajaran komisaris dan direksi baru.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

7 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

9 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

10 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

29 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

41 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

50 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

53 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya