Kadin Dorong pemerintah Tingkatkan Kinerja Ekspor

Reporter

Jumat, 22 Juli 2016 23:00 WIB

Rosan P. Roeslani. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berupaya mendorong pemerintah untuk meningkatkan kinerja ekspor dengan memberi masukan berupa peta jalan atau roadmap untuk program prioritas peningkatan ekspor.

"Rencana kami akan memberikan roadmap kepada pemerintah untuk mendorong ekspor kedepannya," kata Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani, seusai menghadiri Pra Rakernas Kadin Indonesia Mendorong Peningkatan Ekspor Indonesia 500%, di Jakarta, Jumat (22 Juli 2016).

Rosan mengatakan, angka yang ditetapkan Kadin Indonesia sebesar 500 persen tersebut sesungguhnya hanya sebagai pemicu untuk meningkatkan kinerja ekspor Indonesia dalam kurun waktu lima hingga sepuluh tahun kedepan.

Menurut Rosan, dengan adanya berbagai kerangka kerja sama berupa kesepakatan perdagangan bebas yang saat ini tengah diintensifkan oleh pemerintah, diharapkan juga mampu mendorong ekspor Indonesia dan membuat produk-produk dalam negeri menjadi lebih kompetitif di pasar global.

"Selain itu juga harus ada skala prioritas untuk industri apa saja yang akan didorong untuk berkembang dalam upaya untuk meningkatkan ekspor. Itu harus berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian," ujar Rosan.

Menurutnya, pemerintah harus memprioritaskan industri apa saja yang didorong untuk mendukung peningkatan ekspor secara bertahap. Pengembangan tersebut tidak dapat dilakukan sekaligus, dan harus fokus di beberapa sektor industri yang potensial.

"Tidak bisa semua industri secara bersamaan, karena ada keterbatasan seperti pendanaan, teknologi dan sumber daya manusia. Itu yang akan kami sampaikan dalam roadmap, industri apa saja yang bisa didorong dan dikembangkan untuk menunjang peningkatan ekspor Indonesia," kata Rosan.

Rosan menambahkan, hingga saat ini Indonesia masih belum mampu menemukan periode emas untuk ekspor setelah beberapa waktu lalu menjadi pemasok besar untuk sumber daya alam. Diharapkan, produk pengganti komoditas untuk ekspor bisa berupa produk-produk hasil manufaktur yang berkesinambungan dan berbasis di Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua Umum Japan External Trade organization (Jetro) Yuri Sato mengatakan bahwa saat ini sudah saatnya Indonesia untuk meningkatkan kapasitas sektor industri dan mendorong ekspor untuk produk-produk yang memiliki nilai tambah, bukan komoditas atau bahan mentah.

"Beberapa waktu lalu ekspor Indonesia itu cenderung pada bahan mentah, tanpa ada pemrosesan. Nilainya memang meningkat, tapi pada sektor industrialisasi itu menurun," kata Yuri.

Menurut Yuri, saat ini harga komoditas yang menjadi unggulan ekspor Indonesia tersebut sedang mengalami penurunan harga. Seharusnya, dengan penurunan harga tersebut menjadi momen bagi industri dalam negeri untuk memajukan industrialisasi dengan meningkatkan nilai tambah.

Yuri menambahkan, sebaiknya ekspor Indonesia jangan hanya terpaku pada peningkatan kuantitas saja, akan tetapi juga harus mulai memikirkan perlunya nilai tambah dalam produk-produk yang akan diekspor tersebut.

"Jangan hanya kekayaan alam saja, harus ada nilai tambah. Indonesia itu kaya akan sumber daya alam, tapi itu harus diolah dan mengetahui permintaan pasar luar negeri bagaimana. Harus mempelajari pasarnya," ujar Yuri.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja ekspor pada Juni 2016 meningkat sebesar 12,18 persen disebabkan oleh meningkatnya ekspor nonmigas 11,12 persen dari 10,56 miliar dolar AS menjadi 11,73 miliar dolar AS.

Peningkatan terbesar ekspor nonmigas terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam yang naik 128,7 persen menjadi 247,4 juta dolar AS. Namun, penyumbang nilai ekspor terbesar masih dipegang oleh kelompok lemak dan minyak hewan/nabati yang mencapai 1,29 miliar dolar AS.

Ekspor nonmigas ke Amerika Serikat pada Juni 2016 mencapai angka terbesar, yakni 1,62 miliar dolar AS, disusul Jepang 1,24 miliar dolar AS dan Tiongkok 1,21 miliar dolar AS, dengan kontribusi ketiganya menccapai 34,73 persen.


BISNIS.COM

Berita terkait

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

9 jam lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

4 hari lalu

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah agar berhati-hati dalam pembentukan Badan Otorita Penerimaan Negara.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

4 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

5 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

6 hari lalu

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

Pengusaha beri Rp 23 miliar. Masing-masing pemain Timnas U-23 Indonesia akan dapat bonus berkisar Rp 605,2 juta.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

6 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

8 hari lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

8 hari lalu

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

Sejumlah pengusaha, yang diinisiasi oleh Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), mengumpulkan dana Rp23 milar untuk Timnas U-23.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

12 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

12 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

Pengusaha muda kelahiran 24 April 1987, Rudy Salim pernah menolak denda untuk 9 mobil mewah dari Bea Cukai.

Baca Selengkapnya