Rizal Ramli Ajak Taiwan Kembangkan Industri di Morotai

Reporter

Kamis, 21 Juli 2016 18:19 WIB

Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli mengunjungi terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. MARIFKA WAHYU HIDAYAT

TEMPO.CO, Surabaya - Indonesia menawarkan kerja sama pengembangan kawasan industri dan pariwisata dengan Taiwan di Pulau Morotai, Kepulauan Halmahera, Maluku Utara. Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli dalam acara halal bihalal yang diadakan Persatuan Bank Nasional Daerah Jawa Timur, Kamis, 21 Juli 2016.

Pemerintah Taiwan tengah gencar menggalakkan program Go South Policy. Kebijakan tersebut dilakukan guna mengarahkan peningkatan kerja sama ekonomi ke negara-negara Asia yang berada di selatan Taiwan. “Kami melihat peluang investasi di Indonesia, terutama di pulau Jawa,” kata Jeffrey SC Hsiao, Director General Taipei Economic and Trade Office (TETO) saat acara halal bihalal di Hotel Santika Premier itu.

Rizal Ramli menyambut baik tawaran itu. Bahkan ia mengungkapkan, pihaknya telah bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen di Taipei beberapa bulan lalu. “Akhirnya kami membahas agar ada pengembangan di Morotai. Kami masih membahas detail masterplan-nya,” tuturnya.


Baca:
Cafe Glass di Surabaya Terbakar, 3 Petugas Pemadam Pingsan
Bupati Ponorogo Bolehkan PNS Main Pokemon, Asal...

Pulau Morotai dipilih karena dinilai siap dari segi infrastruktur transportasi udara. Tujuh landasan pacu (runway) peninggalan Jenderal Douglas McArthur pada masa Perang Dunia II bisa dimaksimalkan.

Waktu tempuh dari Taiwan ke Morotai, kata Rizal Ramli, menjadi keuntungan tersendiri. “Morotai tidak hanya untuk turisme, tapi juga pemrosesan perikanan dan kawasan industri. Apalagi jaraknya ke Taiwan dan Jepang selatan hanya 3 jam.”

Namun Rizal berujar, Indonesia dan Taiwan perlu mengatasi persoalan kurangnya tenaga kerja jika kawasan industri dikembangkan di sana. Sebab, penduduk di Morotai tidak banyak. Tapi ia menyebut, ada 230 ribu orang Indonesia yang bekerja di Taiwan. Komposisinya, 5 persen adalah TKI sebagai pekerja rumah tangga dan 50 persen sisanya ialah TKI di sektor industri.

Untuk itu, kedua negara menyepakati penambahan kuota TKI di sektor industri. “Sehingga nanti pada saatnya pembangunan industrial zone di Morotai, nanti pekerjanya sebagian akan diambil dari pekerja Indonesia yang pernah bekerja di Taiwan,” kata dia.

Menurut Rizal Ramli, pengembangan kawasan industri ke arah Kawasan Indonesia Timur memerlukan peran pemerintah pusat lebih besar dibandingkan Jawa. Jawa, kata dia, berbeda dengan Indonesia Timur karena daya beli masyarakatnya relatif tinggi. Sehingga, peran sektor swasta sudah cukup. “Sedangkan di Timur, daya beli masyarakatnya masih rendah sehingga peran pemerintah sangat dibutuhkan.”

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

2 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

8 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

10 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

14 hari lalu

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

Apple sudah berencana memproduksi iPhone di India dan MacBook di Thailand, guna melepas ketergantungan terhadap manufaktur Tiongkok.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

24 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

43 hari lalu

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

Presiden Vietnam tiba-tiba mengundurkan diri karena diduga terlibat korupsi, padahal baru setahun ia menjabat.

Baca Selengkapnya

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

44 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya

Baca Selengkapnya

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

6 Februari 2024

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

Eri Cahyadi dinilai sejalan dengan semangat Pemuda Muhammdiyah menjadikan Surabaya yang maju dan religius.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

4 Februari 2024

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan akan tertibkan investasi asing dan dalam negeri untuk selesaikan masalah ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya