Perusahaan Kuwait Investasi US$ 8 Juta Penggemukan Sapi

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 20 Juli 2016 21:30 WIB

Penggemukan Sapi/TEMPO/Kolam Pandia

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan asal Kuwait, Meral Al Khageya akan menjalin kerjasama dengan Yayasan Al-Hikam Depok, Jawa Barat, untuk mengembangkan penggemukan dan pengembangbiakan sapi di provinsi Jambi. Untuk tahap awal, Kuwait menginvestasikan US$ 8 juta atau sekitar Rp 104,7 miliar.


Perusahaan asal Kuwait tersebut dipertemukan langsung oleh Tim Percepatan Investasi Kementerian Pertanian dengan pemilik lahan, yaitu Yayasan Al-Hikam. Yayasan tersebut memiliki lahan kosong yang dapat dimanfaatkan seluas 1.000 hektare.


Perwakilan dari Yayasan Al-Hikam Sum Indra menyampaikan lahan seluas 1.000 hektare tersebut pun sudah mumpuni untuk dapat dikembangkan peternakan sapi karena di lokasi tersebut sudah dibangun kandang dan ditanami pakan ternak.


“Di lahan itu sudah kami tanam seluas 200 hektare untuk pakannya. Kami akan bangun pembibitan dan pengembangbiakan yang sejauh ini belum didiskusikan dengan pihak Kuwait,” jelas Indra saat ditemui di Kementerian Pertanian di Jakarta, Rabu, 20 Juli 2016.


Indra menjelaskan pihaknya tertarik menawarkan lahan kepada investor karena di Jambi, pasar yang tersedia cukup potensial untuk digarap. Menurutnya, Jambi membutuhkan 30 ekor sapi per hari atau mencapai 900 ekor per bulan.


Advertising
Advertising

“Jadi nanti tidak hanya penggemukan, tapi bisa menambah populasi sapi . Di Jambi belum ada perusahaan peternakan. Selama ini kebutuhannya diambil dari masyarakat atau dikirim dari Lampung,” jelas Indra.


Untuk tahap awal, dia dan perusahaan Kuwait berencana mendatangkan hingga 2.000 sapi indukan dari Australia. Perusahaan juga akan mengembangkan pola kerjasama pemeliharaan sapi dengan masyarakat sekitar.


Terkait sapi bakalan , Indra menyebut akan merujuk pada kebijakan pemerintah pusat terkait impor komoditas tersebut.


Investasi di sektor pengembangbiakan terbilang masih sangat minim di Indonesia. Perusahaan yang melakukan pengembangbiakan masih dapat dihitung jari. Hal ini disebabkan pemerintah tidak memiliki skema insentif untuk mendorong investasi di sektor pengembangbiakan.


Pelaku usaha harus berpikir berulang kali karena turn over keuntungan yang cukup lama, bea masuk dan biaya pemeriksaan sapi indukan yang masih tinggi, serta skema pembiayan di dalam negeri yang tidak akomodatif untuk mendorong pembibitan sektor ini.


Padahal, untuk mencapai swasembada daging, pemerintah seharusnya lebih mendorong investasi di pembibitan dan pengembangbiakan sapi.


Ketua Tim Percepatan Investasi Pertanian Kementan, Syukur Iwantoro mengatakan pemerintah mendorong para investor untuk dapat menjajaki pengembangbiakan untuk mendorong program swasembada sapi yang diusung Presiden Joko Widodo.


"Jadi nanti akan ada pembibitannya dan sebagian lahanya juga digunakan untuk penggemukan. Selain itu perusahaan akan menjalin kemitraan dengan masyarakat. Ada potensi 2.000 hektare lahan yang dapat dikerjasamakan dengan masyarakat untuk pengembangbiakan,” jelasnya.


Syukur mengatakan nantinya perusahaan akan mengimpor sapi indukan dan kemudian menitipkannya pada masyarakat untuk dikembangbiakan yang hasilnya akan diserap perusahaan untuk kemudian digemukkan dan dipotong.


Dia menyebut Tim Percepatan Investasi tengah mengajukan pada pemerintah untuk menihilkan bea masuk sapi indukan yang saat ini tercatat sebesar 5%. Syukur menyebut pemerintah berupaya memberikan insentif pada investor yang berminat masuk ke sektor pembibitan sapi, termasuk mempertimbangkan kuota impor sapi bakalan bagi perusahaan yang memiliki penggemukan sekaligus pengembangbiakan sapi.


BISNIS

Berita terkait

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

6 menit lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya

Film KHD, Debut Produser Maudy Ayunda hingga Mengangkat Kisah Ki Hadjar Dewantara

17 menit lalu

Film KHD, Debut Produser Maudy Ayunda hingga Mengangkat Kisah Ki Hadjar Dewantara

Film KHD yang mengangkat kisah hidup tokoh pendidikan Ki Hadjar Dewantara akan disutradarai oleh Gina S. Noer dan Maudy Ayunda sebagai produser

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Rokan Tambah Produksi Minyak dari Lapangan Minyak Tua

25 menit lalu

Pertamina Hulu Rokan Tambah Produksi Minyak dari Lapangan Minyak Tua

Pertamina Hulu Rokan menyebut lapangan minyak tua dan sempat tidak berfungsi dapat digunakan kembali dengan keuntungan yang banyak atau difungsikan sebagai kilang minyak lagi

Baca Selengkapnya

Cara Mengurangi Kesedihan buat yang Baru Kehilangan Ibu

25 menit lalu

Cara Mengurangi Kesedihan buat yang Baru Kehilangan Ibu

Untuk yang baru saja kehilangan ibu, berikut lima tips pakar untuk mengatasi emosi yang sulit sekaligus menyambut Hari Ibu Internasional pada 12 Mei.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UGM Kembangkan Alat Skrining Pencegahan Malnutrisi Pasien di Rumah Sakit

29 menit lalu

Guru Besar UGM Kembangkan Alat Skrining Pencegahan Malnutrisi Pasien di Rumah Sakit

Guru Besar UGM, Profesor Susetyowati, mengembangkan sistem skrining untuk mencegah malnutrisi pasien dalam perawatan. Skrining hanya butuh 5 menit.

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

31 menit lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Mahfud Md: Pilpres 2024 Secara Hukum Sudah Selesai, tapi Secara Politik Belum

31 menit lalu

Mahfud Md: Pilpres 2024 Secara Hukum Sudah Selesai, tapi Secara Politik Belum

Mahfud Md mengatakan Pilpres 2024 secara hukum konstitusi sudah selesai, tapi secara politik belum karena masih banyak yang bisa dilakukan.

Baca Selengkapnya

Pemilik Bukanagara Coffee and Roastery Blak-blakan Usai Viral Diisukan Telat Bayar Gaji Karyawan

34 menit lalu

Pemilik Bukanagara Coffee and Roastery Blak-blakan Usai Viral Diisukan Telat Bayar Gaji Karyawan

Willawati, produser film layar lebar Budi Pekerti terseret di kasus dugaan tunggakan gaji karyawan kafe Bukanagara Coffee and Roastery yang viral.

Baca Selengkapnya

243 Orang Daftar ke Golkar untuk Pilkada Sumut, Ijeck Sebut Penjaringan Lewat 3 Tahapan Survei

40 menit lalu

243 Orang Daftar ke Golkar untuk Pilkada Sumut, Ijeck Sebut Penjaringan Lewat 3 Tahapan Survei

Golkar melakukan survei untuk mengetahui nama-nama tokoh yang punya peluang paling kuat untuk menang dalam Pilkada Sumut.

Baca Selengkapnya

Polda Papua sebut TPNPB Serang Polsek dan Koramil di Distrik Homeyo dari Berbagai Sisi

42 menit lalu

Polda Papua sebut TPNPB Serang Polsek dan Koramil di Distrik Homeyo dari Berbagai Sisi

Serangan terbaru TPNPB di Intan Jaya terjadi dalam dua hari berturut

Baca Selengkapnya