Seng Pimpin Kenaikan Harga Logam

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 19 Juli 2016 21:38 WIB

Ilustrasi Pabrik baja. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

TEMPO.CO, Jakarta - Seng memimpin kenaikan harga logam sepanjang tahun berjalan seiring dengan membaiknya faktor fundamental. Pada penutupan perdagangan Senin, 18 Juli 2016, harga seng LME naik 0,64% atau 14 poin menjadi 2.218 per ton. Angka ini merupakan posisi tertinggi sejak Mei 2015.


Reli seng sebesar 37,85% sepanjang tahun berjalan memimpin kenaikan harga di antara logam lainnya. Goldman Sachs Group Inc., memprediksi harga akan naik sampai US$2.500 per ton pada paruh kedua 2016 karena membaiknya faktor fundamental.


Stok yang dilacak LME per Senin (18 Juli 2016) jatuh ke 438.275 ton dari puncaknya sekitar 617.000 ton pada September 2015.


Wei Lai, analis Cofco Futures Ltd., menuturkan pengetatan pasokan bijih seng mendukung reli harga berkelanjutan. Namun, bila level sudah melampaui 17.000 yuan (US$2.537,76) per ton, maka pasar perlu berhati-hati.


Goldman Sachs Group Inc. memaparkan seng yang digunakan dalam proses pembuatan baja menjadi logam andalan untuk pengembangan infrastruktur Cina.


Advertising
Advertising

Secara keseluruhan, mereka memprediksi pasokan tahun ini turun 3,2% sedangkan konsumsi naik 1,9%. Hal tersebut memicu defisit pada 2016 sebanyak 114.000 ton dan 360.000 ton pada 2017.


BISNIS

Berita terkait

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

27 September 2021

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

Pertumbuhan ekonomi di Jakarta ini disebut lebih tinggi dibandingkan nasional.

Baca Selengkapnya

Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

23 Mei 2019

Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

Demo 22 Mei yang berujung rusuh kemarin diyakini tak menimbulkan dampak yang berarti pada industri nasional.

Baca Selengkapnya

Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

23 Juli 2018

Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

Kalangan pengusaha industri minuman yakin bakal mencatatkan kinerja positif pada akhir tahun.

Baca Selengkapnya

Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

29 Desember 2017

Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

Kunci utama dalam mendorong industri agar bisa menghadapi era ekonomi digital termasuk industri 4.0 adalah pendidikan.

Baca Selengkapnya

Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

27 Desember 2017

Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

Kemampuannya menyerap banyak tenaga kerja membuat sektor industri dipercaya masih akan jadi salah satu tumpuan pertumbuhan ekonomi di tahun 2018.

Baca Selengkapnya

Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

27 Desember 2017

Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

Meski banyak yang pesimistis, tapi tak jarang pihak yang yakin ekonomi bakal tumbuh di 2018 dengan ditopang sejumlah sektor industri sebagai motornya.

Baca Selengkapnya

Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

14 Desember 2017

Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

Tren perekonomian Indonesia pada kuartal ketiga 2017 dinilai positif oleh Bank Dunia.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

11 Desember 2017

Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

Kementerian Perindustrian akan mendorong sektor-sektor andalan agar target pertumbuhan industri 2018 bisa tercapai.

Baca Selengkapnya

Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

11 Desember 2017

Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan kontribusi pertumbuhan industri 2017 mendekati 20 persen terhadap produk domestik bruto.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

7 November 2017

Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

Industri pengolahan menyumbang paling banyak dalam PDB triwulan III 2017, karena pelaku optimistis.

Baca Selengkapnya