Seorang warga mandi di bantaran kali Ciliwung di Kawasan pemukiman kumuh di Manggarai Utara, Jakarta (28/08). Kementerian Perumahan Rakyat bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta akan segera merelokasi warga yang tinggal di bantaran Ciliwung ini. Tempo/Amston Probel
TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta pada Maret 2016 mencapai 384.300 jiwa.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta Syech Suhaimi mengatakan angka tersebut menggambarkan jumlah penduduk miskin mengambil porsi 3,75% dari total penduduk DKI Jakarta saat ini, yaitu 10 juta jiwa.
"Jumlah orang miskin per Maret 2016 mengalami kenaikan dibanding September 2015 yaitu, 368.670 jiwa. Naiknya sekitar 1.563 orang," ujarnya di kantor BPS DKI, Senin (18 Juli 2016).
Namun, ia menuturkan, secara tahunan pencatatan penduduk miskin di Ibu Kota pada Maret 2016 mengalami penurunan dibandingkan Maret 2015 (y-o-y).
Rata-rata warga miskin pada periode yang sama tahun lalu berkisar 398.920 orang atau 3,93% dibanding jumlah penduduk DKI.
"Kalau dibandingkan dengan tahun lalu penduduk miskin justru turun 0,18 poin atau 1.462 orang," imbuhnya.
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
12 hari lalu
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.