Kementan Pastikan Harga Pangan Berangsur Turun  

Jumat, 8 Juli 2016 23:00 WIB

Pedagang merapikan bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, 1 Februari 2016. Harga bawang naik dari 20 ribu rupiah menjadi 22 ribu rupiah perkilogram. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Pertanian Suwandi membenarkan bahwa harga sebagian besar bahan pangan sudah mulai turun. "Kami berharap, inflasi pada Juli turun dibanding Juni karena pada awal Juli harga pangan sudah mulai turun," katanya saat dihubungi, Jumat, 8 Juli 2016.

Menurut data dari Kementerian Perdagangan, harga daging sapi secara nasional telah menyentuh harga Rp 116.150 per kilogram. Sementara itu, harga daging ayam Rp 32.530 per kilogram, cabai merah Rp 33.360 per kilogram, dan bawang merah Rp 38.100 per kilogram.

Pada Kamis, 7 Juli 2016, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution juga memperkirakan laju inflasi pada Juli ini tidak akan setinggi Juni. Hal itu, menurut dia, karena pada minggu terakhir puasa, harga bahan pangan sudah menurun dan lebih rendah dibandingkan dengan harga pangan pada minggu awal puasa.

Ke depannya, Suwandi mengatakan, tata kelola bahan pangan harus lebih baik agar inflasi tetap terkendali. Menurut dia, antisipasi sebaiknya dimulai dari hulu. "Saat ini pun sudah antisipasi. Satu musim sebelumnya, harus disiapkan pengaturan pola tanam, pemantauan sentra produksi, pengawalan panen, serta distribusi, logistik, dan tata niaganya," ujarnya.

Pada intinya, kata Suwandi, pemerintah akan menjamin pasokan dari sentra produksi benar-benar mengalir ke konsumen secara lancar dan cukup serta wajar dari segi harga. "Intinya mendekatkan konsumen ke produsen dan sebaliknya," tuturnya.

Suwandi berujar, Toko Tani Indonesia, Bulog, serta pelaku usaha lain harus membeli bahan pangan secara langsung dari petani dan menjualnya secara langsung ke konsumen. "Sejak awal, mereka bermitra dengan para petani, dan untuk produk yang tahan disimpan, ya, diperkuat sistem logistik dengan stok cukup," katanya.

Tahun depan, Suwandi menambahkan, pemerintah tidak akan mengimpor sebagian besar bahan pangan strategis, kecuali gandum atau terigu, kedelai, dan sapi bakalan. "Impor pun hanya sesuai dengan kebutuhan saja. Impor adalah pilihan terakhir. Bila terpaksa impor, tahun depan harus lebih rendah dibanding sekarang," ucapnya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

7 jam lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

2 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

4 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

4 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

5 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

10 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

11 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

11 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

12 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya