TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan pengesahan Undang-Undang Pengampunan Pajak atau Tax Amnesty akan diikuti dengan revisi beberapa undang-undang yang lain. Saat ini, kata dia, ada tiga undang-undang yang akan diusulkan oleh pemerintah untuk direvisi.
"Setelah Tax Amnesty ada revisi-revisi total UU Ketentuan Umum Perpajakan, UU Pajak Pertambahan Nilai, dan UU Pajak Penghasilan," kata Jokowi saat membuka pencanangan Program Pengampunan Pajak di Direktorat Jenderal Pajak, Jumat, 1 Juli 2016.
Acara pencanangan program pengampunan pajak ini untuk merespons pengesahan UU Tax Amnesty. Sejumlah menteri menghadiri acara ini. Mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie juga turut menghadirinya.
Beberapa program yang diatur dalam UU Tax Amnesty di antaranya penghapusan pajak yang seharusnya terutang dan sanksi pidana maupun administrasi perpajakan bagi yang berhutang. Sebagai gantinya, mereka yang mengemplang pajak akan diminta untuk mengungkap harta serta membayar uang tebusan.
Presiden tidak menjelaskan secara detail apa saja yang akan direvisi dari undang-undang perpajakan itu. Namun ia menegaskan bahwa revisi itu diperlukan untuk membuat Indonesia kompetitif dalam hal perpajakan.
Jokowi mengatakan negara-negara melakukan hal serupa agar kompetitif di bidang perpajakan. Hal itu meyakinkannya untuk melakukan hal yang sama. "Ada tindak lanjutnya, kalau tidak seperti itu, negara kita tidak akan bisa berkompetisi dengan negara-negara lain," katanya.
ISTMAN M.P.
Berita terkait
Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun
45 menit lalu
Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah
3 jam lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan
Baca SelengkapnyaJokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis
3 jam lalu
Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili
3 jam lalu
Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan
4 jam lalu
Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.
Baca SelengkapnyaDitunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja
4 jam lalu
Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.
Baca SelengkapnyaJokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
5 jam lalu
Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.
Baca SelengkapnyaDirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik
6 jam lalu
PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air
Baca SelengkapnyaJokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit
7 jam lalu
Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.
Baca SelengkapnyaJokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo
8 jam lalu
Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.
Baca Selengkapnya