TEMPO.CO, Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) hari ini melakukan pencatatan obligasi berkelanjutan Obligasi I Pelindo 1 Gerbang Nusantara.
"Hari ini merupakan hari yang bersejarah bagi Pelindo I karena pertama kali kami meluncurkan obligasi. Ini babak baru kami sebagai perusahaan yang berkembang dan terus menjunjung transparansi," ujar Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Bambang Eka Cahyana di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Rabu, 22 Juni 2016.
Pelindo I sebelumnya telah melakukan penawaran umum obligasi pertama dengan jumlah pokok obligasi Rp 1 triliun. Obligasi yang ditawarkan tersebut telah memperoleh hasil pemeringkatan AA (idn)/idAA (Double A) dari PT Fitch Ratings Indonesia dan PT Pemeringkat Efek Indonesia.
Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi. Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada 21 September 2016. Sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo masing-masing seri obligasi.
Adapun obligasi yang ditawarkan terdiri atas empat seri, di antaranya Seri A dengan jangka waktu 3 tahun, Seri B berjangka waktu 5 tahun, Seri C berjangka waktu 7 tahun, dan Seri D berjangka waktu 10 tahun.
Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus, melainkan dijamin dengan seluruh harta kekayaan perseroan, baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari.
Sedangkan seluruh dana yang diperoleh dari penawaran umum obligasi, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan dipergunakan perseroan dengan pembagian sekitar 54 persen akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur fasilitas pelabuhan di beberapa cabang perseroan.
Sekitar 42 persen akan digunakan untuk pengadaan peralatan di beberapa cabang perseroan. Sekitar 0,3 persen akan digunakan untuk bina usaha perseroan di rumah sakit pelabuhan berupa pengadaan klinik dan penataan rumah sakit dan sekitar 3,7 persen akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur teknologi informasi perseroan di kantor pusat.
Masa penawaran awal (book building) sehubungan dengan obligasi sebelumnya telah dilakukan pada 18 Mei-1 Juni 2016 dan masa penawaran umum pada 14-16 Juni 2016.
Hari ini, obligasi tercatat di Bursa Efek Indonesia. Dalam aksi korporasi ini, perseroan menunjuk PT Mandiri Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
DESTRIANITA KUSUMASTUTI
Berita terkait
CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu
41 hari lalu
CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.
Baca SelengkapnyaBRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula
3 Februari 2024
ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate
Baca SelengkapnyaDBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan
24 Januari 2024
DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.
Baca SelengkapnyaTertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023
9 Januari 2024
OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaDana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham
29 Desember 2023
Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.
Baca SelengkapnyaKreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir
19 Desember 2023
Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.
Baca SelengkapnyaObligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara
14 Desember 2023
Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaObligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi
30 November 2023
Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.
Baca SelengkapnyaBos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan
30 November 2023
Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa
28 November 2023
PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?
Baca Selengkapnya