TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) meminta Badan Pusat Statistik (BPS) mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki agar dapat memberikan data yang benar dan tervalidasi. “Sehingga dasar keputusan pemerintah untuk mengimpor atau tidak benar-benar valid,” kata anggota IV BPK, Rizal Djalil, di Jakarta, Selasa, 21 Juni 2016.
Rizal mempertanyakan penggunaan data lapangan dari kantor-kantor dinas yang berkepentingan dengan prestasi dianggap sebagai data akurat. “Kami dengar BPS ambil data itu kan, itu yang akan dibicarakan lebih lanjut dengan BPS.”
Menurut Menteri Perdagangan Thomas Lembong, data adalah basis dari anggaran. Karena itu, penyajian data yang akurat sangat penting.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Viva Yoga Mauladi, mempertanyakan validitas dan akurasi data BPS. Menurut dia, BPS sebagian besar menggunakan data sekunder dari dinas-dinas teknis terkait.
Di era otonomi daerah seperti sekarang, kata Viva, posisi kepala dinas di pemerintah daerah kerap digunakan untuk posisi tawar dalam pilkada. Karena itu, ia menganggap data BPS yang didapat dari mereka wajar dipertanyakan.
BPK mengadakan pertemuan koordinasi dengan tema Kebijakan Pangan Nasional: Pengadaan Dalam Negeri vs Impor. Acara itu dihadiri oleh anggota IV BPK, Rizal Djalil, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan ekonom senior Indef, Bustanil Arifin.
DIKO OKTARA
Berita terkait
Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan
6 hari lalu
Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.
Baca SelengkapnyaBegini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong
6 hari lalu
Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaDi Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi
17 hari lalu
APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.
Baca SelengkapnyaHarga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024
21 hari lalu
Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.
Baca SelengkapnyaID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran
24 hari lalu
Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.
Baca SelengkapnyaPLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum
28 hari lalu
PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.
Baca SelengkapnyaMenjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak
29 hari lalu
Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.
Baca SelengkapnyaAnalis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok
32 hari lalu
Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.
Baca SelengkapnyaEmiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen
34 hari lalu
Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember
40 hari lalu
Ombudsman RI meminta pemerintah memperpanjang bantuan pangan hingga Desember 2024.
Baca Selengkapnya