Menteri ESDM Tuding PLN Hambat Proyek Listrik

Reporter

Selasa, 21 Juni 2016 16:54 WIB

Petugas memeriksa instalasi transmisi listrik di Gardu Induk Tegangan Tinggi (GITET) PT PLN (Persero) di Bengkayang, Kalimantan Barat, 10 Mei 2016. GITET Bengkayang merupakan tempat transmisi listrik interkoneksi dari Serawak, Malaysia diterima dan disalurkan ke enam wilayah di provinsi tersebut. TEMPO/PRAGA UTAMA

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said hari ini melaporkan kemajuan proyek kelistrikan 35.000 Megawatt(MW) kepada Komisi VII DPR. Kata Sudirman, megaproyek ini justru tersendat lantaran ulah PT PLN(Persero) sendiri.

"Ini adalah contoh market nggak lihat kesatuan gerak regulasi dan eksekusi. Secara kebijakan pasar menyambut baik, ternyata dalam pelaksanaannya tidak semudah apa yang dirancang," ujar Sudirman di kompleks parlemen, Selasa, 21 Juni 2016.

Sudirman menyebut aksi PLN dalam proyek listrik selama ini berlawanan dengan kebijakan yang ditetapkan pemerintah. Seperti kebijakan penugasan PLN untuk membeli excess power(kelebihan daya) pengembang listrik swasta(IPP) dengan harga yang tinggi, diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 1 Tahun 2015 dan Permen ESDM Nomor 3 Tahun 2015. Tujuannya untuk peningkatan penyediaan tenaga listrik.

Ternyata PLN malah menerbitkan aturan teknis pembelian excess berdasarkan harga perkiraan sendiri, yang dihitung berdasarkan umur pembangkit. Kata Sudirman, aturan ini menjadikan penjualan excess power tidak menarik dan upaya penanganan krisis listrik terhambat.

Kedua, Kementerian menugaskan PLN untuk menunjuk agen pengadaan independen untuk proses pengadaan pembangkit. Ternyata, PLN dianggap Sudirman menerbitkan aturan baru yang menyebabkan pengadaan pembangkit oleh IPP menjadi panjang.

"IPP tidak dianggap sebagai mitra, tapi malah kompetitor," kata Sudirman.

Dua sikap ini, menurut dia, belum cukup jika ditambah sikap PLN yang tidak kunjung menaati penugasan Kementerian untuk membeli listrik tenaga mikrohidro dengan tarif baru, dan membangun jaringan kabel transmisi bawah laut(High Voltage Direc Current/HVDC). Kebijakan HVDC diketahui membuat proyek Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2016-2025 molor lebih dari enam bulan.

PLN juga emoh melepas sebagian wilayah usahanya untuk dibangun pembangkit serta transmisi oleh pengembang swasta, sebagaimana amanat Permen ESDM Nomor 28 Tahun 2015 dan PP Nomor 142 Tahun 2015. Akibatnya penyediaan tenaga listrik di daerah yang belum terjangkau dan beberapa kawasan

"Niat mempercepat itu tidak terlaksana lalu pasar bertanya, regulatornya siapa?" ujar Sudirman.

Tudingan ini dijawab Direktur Utama PLN Sofyan Basir. Menurut dia, PLN tidak berniat melangkahi kebijakan Kementerian. Hanya saja, perseroan sebagai eksekutor megaproyek harus memastikan kelangsungan program berjalan efektif dan tepat waktu.

"Kami memang berhati2 karena progress proyek yang lama sangat lambat. Bukan mempersulit, tapi menyaring," ujar Sofyan.

Selama ini, Sofyan mengatakan, PLN menyeleksi secara ketat investor yang ikut tender proyek listrik. Dia tidak ingin program ini diikuti investor yang hanya bermodal kertas, seperti program Fast Track tahap I dan II. Akibatnya banyak pembangkit yang mangkrak.

Dia mengklaim upaya ini cemerlang. Sejak peluncuran program pada Mei tahun lalu, kemajuan pembangunan pembangkit mencapai 24,9 persen. Proyek yang sudah berkontrak mencapai 49 persen atau 18.000 MW. Dari angka ini, 3.275 MW masuk tahap perencanaan, 9.680 masuk tahap tanda tangan kontrak, 2.883 MW
masuk tahap konstruksi, 3.480 MW tahap pengadaan.

Sementara tahap pembangunan transmisi kemajuannya 36 persen atau sebesar 16.712 kms. Transmisi yang telah difungsikan sebesar 2.792 kms atau 6 persen dan tahap pra konstruksi sebesar 27.098 kms atau 58 persen.

"Kemajuan ini masih on the track. Sesuai target," ujar Sofyan.

ROBBY IRFANY

Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

1 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said Ajak Para Tokoh Bersatu Selesaikan Tantangan Pasca Pilpres 2024

13 hari lalu

Sudirman Said Ajak Para Tokoh Bersatu Selesaikan Tantangan Pasca Pilpres 2024

Setelah semua proses pilpres 2024 dan sidang sengketa di MK berakhir, kata dia, penting bagi para tokoh bangsa untuk berkumpul guna merumuskan solusi.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

15 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said: Korupsi Merajalela dan KPK Dilumpuhkan di Era Jokowi

55 hari lalu

Sudirman Said: Korupsi Merajalela dan KPK Dilumpuhkan di Era Jokowi

TImnas Amin menyinggung masalah-masalah yang terjadi selama pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said: Semua Cara Perlu Dilakukan untuk Buktikan Dugaan Kecurangan Pemilu 2024

55 hari lalu

Sudirman Said: Semua Cara Perlu Dilakukan untuk Buktikan Dugaan Kecurangan Pemilu 2024

Cara konvensional maupun cara baru bisa dilakukan untuk mengungkap dugaan kecurangan pemilu 2024 menurut Sudirman Said.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus Golkar soal Isu Prabowo-Gibran Siapkan Skenario Rangkul Hampir Semua Partai

3 Maret 2024

Kata Politikus Golkar soal Isu Prabowo-Gibran Siapkan Skenario Rangkul Hampir Semua Partai

Politikus Golkar Erwin Aksa mengomentari pernyataan Sudirman Said, soal ada skenario untuk menggabungkan banyak partai politik ke dalam pemerintahan

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Kritik Jokowi, Sudirman Said: Suara Mereka Murni untuk Selamatkan Bangsa

7 Februari 2024

Guru Besar Kritik Jokowi, Sudirman Said: Suara Mereka Murni untuk Selamatkan Bangsa

Sudirman Said merespons munculnya ancaman kepada sejumlah rektor dan guru besar setelah melayangkan petisi kepada Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Alumni Unej Serukan Gerakan Pemurnian Nasional

5 Februari 2024

Alumni Unej Serukan Gerakan Pemurnian Nasional

Forum Alumni Universitas Jember (Unej) untuk Perubahan mengkritik keberpihakan penyelenggara negara dalam pemilihan presiden.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said: Anies Baswedan Kuasai Semua Isu Debat Terakhir

4 Februari 2024

Sudirman Said: Anies Baswedan Kuasai Semua Isu Debat Terakhir

Executive Co-Captain Timnas AMIN Sudirman Said menyebut Anies Baswedan sudah sangat menguasai tema debat capes terakhir.

Baca Selengkapnya