Obat Virus Zika Akan Diuji Coba ke Manusia  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Selasa, 21 Juni 2016 01:51 WIB

Daniele Santos mengajak bercanda anaknya Juan Pedro yang menderita microcephaly di Recife, Brasil, 26 Maret 2016. Santos melahirkan dengan anaknya keadaan microcephaly yang terkait dengan virus zika. REUTERS/Paulo Whitaker

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan obat Inovio Pharmaceuticals dan GeneOne Life Science mengumumkan pabriknya telah diberikan lampu hijau oleh otoritas atau regulator kesehatan Amerika Serikat untuk memulai tahap uji coba penggunaan vaksin zika pada manusia.

"Kami berencana mulai memberikan dosis pada pekan depan. Kami juga berharap secara reguler melaporkan hasil pemeriksaan tahap 1 tahun ini," ujar CEO Inovio, J Joseph Kim, seperti dikutip dari NBC News, Selasa, 21 Januari 2016.

Perusahaan obat itu berencana menguji 40 orang relawan yang sehat untuk diuji sistem imun mereka terhadap keamanan vaksin. Sukarelawan itu akan dievaluasi keamanan, ketahanan, dan respons imun yang dihasilkan oleh vaksin Zika yang diberi nama GLS-5700 itu.

Nantinya, staf dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat akan langsung melakukan uji pestisida di laboratorium dengue CDC di Puerto Rico. Pembentukan badan kesehatan ini juga telah disesuaikan sebagai pusat penelitian demam berdarah, serta memerangi virus Zika dan virus terkait lain.

Percobaan vaksin Zika ini tentunya menjadi yang pertama kalinya dilakukan pada manusia, sehingga terlalu dini untuk mengatakan seberapa efektif keamanan vaksin ini guna menangani virus yang dapat menyebabkan penyakit mikrosefali (cacat pertumbuhan otak) pada bayi itu.

Wabah penyakit Zika sempat diumumkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai darurat kesehatan internasional pada Februari 2016. Awalnya, virus ini menyebar di Amerika dan merambah dengan cepat ke wilayah sekitarnya. Departemen Kesehatan Amerika melaporkan, tiga bayi di Benua Amerika terlahir dengan kondisi mikrosefali. Bahkan di Colombia tercatat penularan virus kian merajalela dan kini dikabarkan sekitar 12 ribu wanita hamil terjangkit virus tersebut.

NBCNEWS | TIME | DESTRIANITA

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

4 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

7 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

13 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

13 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

23 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

40 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

41 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

7 Maret 2024

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.

Baca Selengkapnya