NU Minta Masyarakat Jadi Investor di Pasar Modal Syariah  

Reporter

Senin, 20 Juni 2016 08:34 WIB

Presiden Joko Widodo saat menghadiri acara peringatan '38 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia' di Gedung Bursa Efek Jakarta, 10 Agustus 2015. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Nahdlatul Ulama mengajak masyarakat, baik muslim maupun nonmuslim, untuk berinvestasi di pasar modal syariah, terutama setelah diluncurkannya reksa dana NU "Cipta NUsantara Syariah Berimbang" jenis campuran pada Jumat, 17 Juni 2016.

"Kami mengajak masyarakat untuk bisa menjadi investor karena potensinya masih sangat besar di pasar modal syariah tapi pertumbuhannya masih kecil," kata Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Marsudi Syuhud di Jakarta, Minggu, 19 Juni 2016.

Marsudi mengatakan, dengan adanya produk investasi reksa dana syariah campuran Cipta NUsantara Syariah Berimbang, NU bisa turut menggerakkan industri dan menumbuhkan partisipasi masyarakat di pasar modal syariah yang saat ini masih minim, yakni 0,2 persen dari total penduduk Indonesia.

Dari laporan Otoritas Jasa Keuangan, pertumbuhan nilai investasi pada pasar modal syariah masih berada di bawah 5 persen.

Padahal saham syariah tumbuh delapan persen per tahun, Nilai Aktiva Bersih (NAB) tumbuh 16,4 persen per tahun, dan outstanding sukuk perusahaan per tahun tumbuh 3,9 persen. Namun, dari sisi nilai, tidak mencapai 5 persen.

Karena itu, NU terus mensosialisasikan Cipta NUsantara melalui jaringan kepengurusan 52.282 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dan 14 negara.

Selain itu, ia berharap, baik pendukung NU yang mencapai lebih dari 83 juta orang maupun warga nonmuslim Indonesia, bisa berkontribusi di pasar modal syariah sekaligus berdonasi.

Adapun donasi dilakukan dengan cara menghibahkan modal pokok atau perolehan imbal hasil (return) kepada NU untuk membantu kegiatan dalam bidang keagamaan, pendidikan, sosial, ekonomi, dan kegiatan lain yang bermanfaat bagi masyarakat.

Meski baru diluncurkan, NU yang bermitra dengan PT Ciptadana Asset Management (Ciptadana) selaku pihak manajemen investasi, sudah memproyeksikan dana kelolaan mencapai Rp 20 triliun dalam setahun dan perolehan imbal hasil (return) berkisar 10-14 persen per tahun.

"Karena ini dana campuran, target return harus melihat dari komposisi antara pasar uang, saham, dan obligasinya. Dari hasil perhitungan, ekspektasi dengan reksa dana campuran yang moderate bisa berkisar 10-14 persen per tahun," kata Direktur Investasi Ciptadana Irvin Patmadiwiria.

ANTARA

Berita terkait

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

1 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

7 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

12 hari lalu

Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

Ma'ruf Amin meminta agar KDEKS Jawa Barat mengambil peran untuk memperluas inklusi keuangan syariah.

Baca Selengkapnya

Otorita IKN Gandeng BSI, Siapkan Layanan Perbankan Syariah di Ibu Kota Baru

39 hari lalu

Otorita IKN Gandeng BSI, Siapkan Layanan Perbankan Syariah di Ibu Kota Baru

Otorita Ibu Kota Nusantara (Otorita IKN atau OIKN) meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bank Syariah Indonesia atau BSI.

Baca Selengkapnya

Danamon Syariah Gelar Travel Fair hingga 24 Maret 2024, Layani Daftar Ibadah Haji dan Umrah

44 hari lalu

Danamon Syariah Gelar Travel Fair hingga 24 Maret 2024, Layani Daftar Ibadah Haji dan Umrah

Bank Danamon Syariah menggelar Travel Fair 2024 untuk membantu nasabah yang ingin menunaikan ibadah haji dan umrah. Acara berlangsung di Gandaria City Mall, Jakarta, mulai 21 sampai 24 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

BSI Santuni 3.333 Anak Yatim, Ma'ruf Amin: Kesempatan Mengenalkan Bank Syariah

47 hari lalu

BSI Santuni 3.333 Anak Yatim, Ma'ruf Amin: Kesempatan Mengenalkan Bank Syariah

Direktur BSI Hery Gunarni mengatakan kegiatan santunan anak yatim merupakan rangkaian agenda rutin ulang tahun atau milad BSI yang jatuh setiap 1 Februari.

Baca Selengkapnya

Menteri Agama Yaqut Rencanakan KUA untuk Pernikahan Semua Agama, Pahami 10 Tugas Pokok Kantor Urusan Agama

1 Maret 2024

Menteri Agama Yaqut Rencanakan KUA untuk Pernikahan Semua Agama, Pahami 10 Tugas Pokok Kantor Urusan Agama

Menteri Agama Yaqut punya rencana jadikan KUA untuk pernikahan semua agama. Patut pahami kembali 10 tugas pokok Kantor Urusan Agama.

Baca Selengkapnya

BI Proyeksikan Ekonomi Syariah Tumbuh hingga 5,5 Persen pada 2024

26 Februari 2024

BI Proyeksikan Ekonomi Syariah Tumbuh hingga 5,5 Persen pada 2024

BI memproyeksikan Ekonomi Syariah Indonesia tumbuh sebesar 4,7 hingga 5,5 persen pada 2024. Adapun pertumbuhan tersebut didukung oleh pembiayaan perbankan syariah.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Sebut Porsi Keuangan Syariah RI Masih Minim: Hanya 10,81 Persen

26 Februari 2024

Kemenkeu Sebut Porsi Keuangan Syariah RI Masih Minim: Hanya 10,81 Persen

Kementerian Keuangan menyoroti minimnya porsi keuangan syariah terhadap kinerja sektor keuangan nasional. Padahal, masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pengganti Sri Mulyani dan Basuki Hadimuljono yang Dikabarkan Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Strategi Menteri ATR AHY Berantas Mafia Tanah

22 Februari 2024

Terpopuler: Pengganti Sri Mulyani dan Basuki Hadimuljono yang Dikabarkan Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Strategi Menteri ATR AHY Berantas Mafia Tanah

Menkeu Sri Mulyani Indrawati dikabarkan tidak masuk dalam kabinet pemerintahan berikutnya. Lalu siapa yang berpotensi menjadi Menkeu berikutnya?

Baca Selengkapnya