Mengapa BI Yakin Isu Brexit Tak Pengaruhi Indonesia?  

Sabtu, 18 Juni 2016 14:37 WIB

Gubernur Deputi Gubernur Perry Warjiyo. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo optimistis isu keputusan Inggris tetap bertahan atau keluar dari organisasi kawasan Uni Eropa (British Exit atau Brexit) tidak akan terlalu berpengaruh terhadap negara berkembang, termasuk Indonesia. Hal itu didasari hasil kajian dan pantauan tim bank sentral dalam beberapa waktu belakangan ini.

Perry mengatakan Indonesia memiliki penyangga sehingga terhindar dari dampak buruk isu Brexit. "Pertama, kondisi fundamental Indonesia cukup kuat," katanya di gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat, 17 Juni 2016.

Cukup kuatnya fundamental Indonesia, menurut Perry, di antaranya terlihat dari kondisi ekonomi makro Indonesia yang sehat, termasuk di dalamnya kondisi sistem perbankan. Selain itu, pemerintah telah mengambil langkah untuk menstimulus dan melonggarkan kebijakan moneter serta mikroprudensial. "Langkah tersebut akan meningkatkan prospek ekonomi Indonesia.”

Justru sebaliknya, kata Perry, pengaruh Brexit akan lebih banyak dirasakan negara di kawasan Eropa yang berhubungan dengan Inggris. "Karena itu fenomena kawasan Eropa," ucapnya.

Perry mengatakan isu Brexit berdampak langsung terhadap pelemahan pound sterling dan penguatan euro. Investasi di Inggris ada kemungkinan juga akan terganggu karena ada potensi investor lebih memilih negara Uni Eropa.

Keyakinan Perry agak berbeda dengan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, yang sebelumnya memperkirakan Brexit bakal memicu gejolak perekonomian global. Hal itu juga menjadi sentimen yang mempengaruhi, selain kenaikan tingkat suku bunga bank sentral Amerika Serikat (Fed Rate).

Agus menyebutkan bukan hanya dampak yang timbul melalui jalur perdagangan kelak akibat keputusan Inggris tersebut yang dikhawatirkan bank sentral. “Tapi juga dampak di jalur keuangan,” ucap Agus pada pertengahan Mei lalu. “Hal itulah yang perlu kita diwaspadai.”

VINDRY FLORENTIN | BAGUS PRASETIYO

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

6 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya