Emiten Smelter Tambah Kapasitas Pabrik Senilai US$350 Juta

Reporter

Selasa, 14 Juni 2016 23:02 WIB

Seorang pekerja berjalan di atas titian menuju smelter nikel PT Vale Tbk, dekat Sorowako, Sulawesi (8/1). REUTERS/Yusuf Ahmad

TEMPO.CO, Jakarta - Emiten pertambangan PT Central Omega Resources Tbk. berekspansi dengan memperluas pabrik pemurnian dengan kapasitas produksi hingga 300.000 ton nikel senilai US$350 juta setara dengan Rp4,55 triliun.


Kiki Hamidjaja, Direktur Utama Central Omega Resources, mengatakan perluasan pabrik smelter tahap II akan dilakukan mulai kuartal II/2018. Pembangunan pabrik smelter tahap I diproyeksi rampung akhir tahun ini dan mulai berproduksi pada 2017.


"Pabrik smelter tahap II ditargetkan selesai 2019. Investasi mencapai US$350 juta dengan power plant 150 Megawatt dan menelan dana US$150 juta," katanya dalam paparan publik, Selasa (14 Juni 2016).


Dana perluasan pabrik smelter tahap II itu bakal dirogoh dari kantong internal sebanyak 30%. Sisanya, sebesar 70% akan diperoleh dari pinjaman perbankan, yang akan dipimpin oleh PT Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau Indonesia Eximbank.


Modal perluasan pabrik smelter akan diperoleh dari usaha patungan sebesar US$100 juta. Joint venture akan dilakukan perseroan bersama dengan perusahaan asal China, Macrolink Group, dengan porsi 60%:40%.


Advertising
Advertising

"Jika dana tidak mencukupi, bisa melakukan rights issue atau obligasi dan pinjaman perbankan. Kami lihat perkembangan," tuturnya.


Pembangunan pabrik smelter tahap I dengan investasi senilai US$90 juta telah dinanai oleh Indonesia Eximbank. Saat ini, progres pembangunan telah mencapai 80% dengan investasi terserap sebesar US$70 juta.


Direktur Keuangan Central Omega Resources Feni Silviani Budiman menambahkan produksi nikel yang dimurnikan di dalam pabrik smelter perseroan baru akan dimulai pada 2017. Targetnya, emiten bersandi saham DKFT itu akan memproduksi 72.500 ton nikel pada tahun depan dan 100.000 ton pada 2018.


Akibat adanya larangan ekspor produk mentah oleh pemerintah, Central Omega selama dua tahun terakhir tidak memperoleh pendapatan. Namun, setelah pembangunan pabrik smelter rampung, perseroan memproyeksi penjualan dapat mencapai


Tahun depan, penjualan ditargetkan mencapai Rp861,3 miliar dan Rp1,35 triliun pada 2018. Laba bersih ditargetkan dapat mencapai Rp179,32 miliar pada 2017 dan Rp258,76 pada 2018.


BISNIS.COM

Berita terkait

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

18 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

1 hari lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

4 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

5 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

6 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

9 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

12 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

14 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

30 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

31 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya