Petugas mengoperasikan SPBU Keliling saat peluncuran agen BBM di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, (31/5). Peluncuran agen BBM Pertamina tersebut untuk melayani pembelian solar non subsidi bagi kendaraan milik instansi pemerintah, BUMD, BUMN dan kendaraan milik industri pertambangan dan perkebunan. ANTARA/Puspa Perwitasari
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai rencana pengurangan subsidi bahan bakar minyak jenis solar bakal mengerek harga kebutuhan. Rencananya pemerintah akan memangkas subsidi solar dari Rp 1.000 per liter menjadi Rp 350 per liter mulai Juli mendatang.
"Kalau subsidi itu dikurangi, mau tidak mau harganya naik. Itu juga bisa mendorong harga barang-barang naik walaupun angkanya tidak besar," kata Darmin saat ditemui usai rapat kerja bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, Senin, 13 Juni 2016.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said yang melontarkan usulan pemangkasan subsidi dengan alasan pemerintah tengah mengejar proyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt dan ratusan ribu jaringan gas rumah tangga.
Pertamina menyatakan pengurangan subsidi solar itu akan membuat harga solar naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 5.750 per liter.
Ekonom Universitas Indonesia Lana Soelistiyaningsih menilai kenaikan harga solar akan berpengaruh pada inflasi. Hitungan Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik Sasmito Hadi Wibowo, dampak kenaikan harga solar terhadap inflasi tidak akan sampai 0,01 persen.
Darmin pun optimistis inflasi masih akan terjaga di kisaran 4 persen walaupun nantinya pemerintah terpaksa menaikkan harga solar dengan adanya pengurangan subsidi solar tersebut. "Masih (bisa) lah. Kalau kamu hitung sekarang kan angkanya masih di bawah 4 persen," ujarnya.
Mantan Gubernur Bank Indonesia ini menambahkan, agar daya beli masyarakat tidak tergerus dengan pengurangan subsidi itu, bantuan-bantuan sosial akan semakin diperkuat. "Sejumlah subsidi juga sedang dipelajari agar bisa efektif diberikan bagi yang berhak mendapatkannya. Nanti akan dimulai dengan raskin."