Thomas Lembong, Menteri Perdagangan. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong mengakui bahwa pemerintah terlambat dalam mengantisipasi berkurangnya persediaan daging sapi menjelang Lebaran. Hal ini menyebabkan stok daging berkurang di pasaran, harga daging melonjak dan impor harus dilakukan. “Kami agak lengah dalam pelaksanaan,” ujar Tom saat ditemui usai inspeksi di pasar induk Kramat Jati, Jumat, 10 Juni 2016.
Tom berujar, pemerintah sebenanrnya sudah melakukan perencanaan matang sejak tahun lalu. Perencanaan itu sudah ada sejak rapat koordinasi yang diadakan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Desember 2015.
Tapi pada kelanjutannya, kata Tom, pemerintah lengah dalam hal pelaksanan pengadaan daging. “Dalam implementasi kami telat mengadakan stok,” tuturnya. Impor daging sapi ini sayangnya memerlukan persiapan panjang. “Perlu disesalkan.”
Oleh karena itu, pemerintah terus menggenjot impor daging sapi untuk mengantisipasi kelngkaan. Tom menuturkan, impor terus berjalan, baik melaui pesawat terbang ataupun perkapalan.
Selain itu, pihaknya juga tengah mencari pemasok baru agar harga tak dikuasai oleh importir yang itu-itu saja. Saat ini, Indonesia mengimpor daging sapi dari Australia, Selandia Baru, dan India.
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
16 hari lalu
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.