Pertumbuhan Ekonomi 5,1 Persen, Menkeu: Cukup Masuk Akal  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Rabu, 8 Juni 2016 02:37 WIB

Bambang Sumantri Brojonegoro. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro sepakat dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 5,1 persen dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan 2016, yang akhirnya disetujui Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat. Menurut Bambang, asumsi pertumbuhan ekonomi yang disepakati itu masih masuk akal.

"Namun pemerintah mesti kerja keras karena pertumbuhan pada triwulan II 4,92 persen. Jadi harus ada periode, di mana pertumbuhan mencapai 5,3 persen, untuk bisa kembali ke 5,1 persen," kata Bambang saat ditemui seusai rapat anggaran dengan Komisi XI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 7 Juni 2016.

Pemerintah, menurut Bambang, juga sepakat dengan angka inflasi 4 persen. Namun pemerintah perlu waspada terhadap harga pangan agar inflasi tetap terkendali. "Tapi Presiden juga concern pada harga pangan yang masih lebih tinggi dari harga di negara tetangga," ujarnya.

Asumsi suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan 5,5 persen, kata Bambang, juga masih realistis. Perkiraan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat Rp 13.500 pun masih masuk akal. "Di sisi lain, fed rate tetap akan menjadi risiko karena kami tidak tahu kapan akan dinaikkan," katanya.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo sepakat dengan asumsi nilai tukar tersebut, meski sebelumnya diprediksi nilai tukar rupiah pada 2016 akan berada pada level Rp 13.600. "Kami mendukung nilai tukar rupiah Rp 13.500 karena masih dalam range kami, yakni Rp 13.500-13.800," ujar Agus.

Ke depan, menurut Bambang, pemerintah akan berfokus terhadap defisit anggaran. Bambang ingin defisit tidak melampaui 3 persen. Apabila penerimaan pajak dari tax amnesty tidak tercapai, pemerintah akan melakukan pengetatan belanja. "Begitu ada kepastian di undang-undangnya (soal tax amnesty), kami akan upayakan potensi penerimaan dan repatriasi," kata Bambang.



ANGELINA ANJAR SAWITRI


Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

7 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

12 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

21 jam lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Bambang Brodjonegoro Menjadi Komisaris Independen Astra

3 hari lalu

Bambang Brodjonegoro Menjadi Komisaris Independen Astra

PT Astra International Tbk. (ASII) menetapkan jajaran komisaris dan direksi baru.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

5 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

10 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya