TEMPO.CO, Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk menawarkan obligasi berbunga tetap dengan target dana yang dihimpun maksimal Rp 5 triliun. Direktur Utama Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro dalam keterangan tertulis yang diperoleh di Jakarta, Senin, 6 Juni 2016, mengatakan tahap pertama penawaran obligasi adalah maksimal sebesar Rp 1,5 triliun.
"Penawaran ini adalah tahap pertama dari produk investasi yang menarik bagi investor dan akan mendukung operasi dan pertumbuhan Medco Energi di Indonesia," katanya.
Menurut dia, sekitar 70 persen dari obligasi akan digunakan untuk pendanaan ulang utang perseroan dan sisanya 30 persen untuk mendukung belanja modal dan rencana akuisisi.
Pada tahap pertama 2016, obligasi ditawarkan dalam dua seri, yaitu seri A dengan jangka waktu tiga tahun dan seri B dengan jangka waktu lima tahun. Bunga obligasi akan dibayarkan setiap tiga bulan selama masa berlaku obligasi. Obligasi tersebut, menurut Hilmi, telah memperoleh peringkat idA+ dari Pefindo.
Ia melanjutkan, sebagai kepatuhan terhadap peraturan dan perundangan yang berlaku, pernyataan pendaftaran obligasi dan dokumen pendukungnya telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Periode book building, kata dia, akan dilaksanakan secepatnya dan ditutup pada 17 Juni 2016 dengan target memperoleh target efektif dari OJK pada 28 Juni 2016. "Penawaran umum akan ditutup pada 12 Juli 2016," kata Hilmi.
Dalam rangka penawaran obligasi, Medco telah menunjuk PT Bahana Securities, PT BNI Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sedangkan yang bertindak sebagai wali amanat adalah PT Bank Mega Tbk.
ANTARA
Berita terkait
CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu
37 hari lalu
CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.
Baca SelengkapnyaBRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula
3 Februari 2024
ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate
Baca SelengkapnyaDBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan
24 Januari 2024
DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.
Baca SelengkapnyaTertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023
9 Januari 2024
OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaDana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham
29 Desember 2023
Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.
Baca SelengkapnyaKreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir
19 Desember 2023
Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.
Baca SelengkapnyaObligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara
14 Desember 2023
Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaObligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi
30 November 2023
Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.
Baca SelengkapnyaBos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan
30 November 2023
Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa
28 November 2023
PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?
Baca Selengkapnya