Kaum Samin Bojonegoro Tak Sependapat Demo Soal Kendeng

Reporter

Kamis, 2 Juni 2016 23:00 WIB

petani yang berasal dari kawasan pegunungan kendeng, Grobogan, Pati, Rembang bersiap mengecor kakinya di depan Istana Merdeka, Jakarta, 11 April 2016. Tempo/ Mawardah

TEMPO.CO, Bojonegoro -- Penganut ajaran Samin di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur menyatakan tak sependapat dengan gerakan aksi demo di depan Kantor Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN), di Surabaya Kamis 2 Juni 2016.
Alasannya, bahwa selain tidak ada pemberitahuan, ajaran sedulur sikep—sebutan orang Samin—juga tidak mengenal istilah demo.

“Kami mengenal musyawarah-mufakat bukan demo,” ujar Bambang Sutrisno, 35, salah satu penerus ajaran Samin pada Tempo Kamis 2 Juni 2016. Ia merupakan anak dari Mbah Hardjo Kardi,76 tahun—penerus ajaran Samin.

Adapun unjuk rasa ini juga menghadirkan sembilan wanita yang beberapa waktu menyemen kakinya di depan Istana Negara, Jakarta. Dalam unjuk rasa itu juga ada pembacaan puisi, kekidungan, dan lantunan donga nusantara.

Sekitar 200 orang dari warga Pegunungan Kendeng Utara, tepatnya dari Kecamatan Sukolilo dan Kayen, Kabupaten Pati, Jawa Tengah hadir. Aksi dengan tajuk Donga Nuswantara Kendeng Njejegke Adil, dipimpin oleh Gunretno—yang merupakan tokoh Sedulur Sikep dari Kecamatan Sukolilo. Demo mendoakan proses banding perkara gugatan terhadap izin lingkungan pendirian pabrik dan penambangan PT Sahabat Mulia Sakti—yang merupakan anak perusahaan dari PT Idocement. (Baca: Setelah Mengecor Kaki, Warga Kendeng Demo PTTUN Surabaya)

Bambang menuturkan dalam ajaran Samin, dikenal dengan kalimat sabar, trokal, nrimo yang artinya bersabar, bertawakal dan menerima pemberian Yang Kuasa. Selain itu, juga ada kalimat lain, yaitu ngalah tapi ora kalah artinya. Orang yang mengalah bulan berarti kalah. Para penganut ajaran Samin itu, cenderung menghindari konflik dan lebih mengedepankan musyawarah untuk mufakat.

Soal Gunretno, Bambang menceritakan pernah datang bertemu ke Mbah Hardjo Kardi, di Dusun Jepang, Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro, awal 2000 silam. Tujuannya, merekatkan hubungan kekerabatan antara penganut Samin di Bojonegoro dengan penganut Samin di Pati, dan Blora.

Saat itu, kata Bambang, Gunretno meminta silsilah keluarga besar pendiri dan penerus ajaran Samin. Mulai dari pendirinya Samin Suresentiko alias Raden Kohar, kemudian diteruskan dengan anak menantunya Mbah Surokidin yang meninggal tahun 1942 dan dimakamkan di Desa Mantren, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora. Selanjutnya ajaran ini diteruskan oleh Mbah Surokarto Kamidin, yang merupakan orang tua dari Mbah Hardjo Kardi, yang kini bermukim di Dusun Jepang, Desa/Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro.


SUJATMIKO

Berita terkait

3 Abad Lebih Kabupaten Bojonegoro, Ini Deretan 7 Kuliner Khasnya Wajib Dicicipi

21 Oktober 2023

3 Abad Lebih Kabupaten Bojonegoro, Ini Deretan 7 Kuliner Khasnya Wajib Dicicipi

Kabupaten Bojonegoro punya hari jadi pada 20 Oktober 1677 silam, atau genap berusia 346 tahun. Ini kuliner yang wajib dicicipi jika mengunjunginya.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Bojonegoro Menapaki 346 Tahun, Berikut 6 Destinasi Wisata Wajib Dikunjungi

20 Oktober 2023

Kabupaten Bojonegoro Menapaki 346 Tahun, Berikut 6 Destinasi Wisata Wajib Dikunjungi

Kabupaten Bojonegoro juga memiliki sejarah, kuliner, dan sumber daya alam melimpah yang banyak dijadikan sebagai obyek pariwisata.

Baca Selengkapnya

Bulog Gandeng Pemkab Bondowoso dan Bojonegoro Ciptakan Ekosistem Pangan Kondusif

3 November 2022

Bulog Gandeng Pemkab Bondowoso dan Bojonegoro Ciptakan Ekosistem Pangan Kondusif

Kerja sama ini terkait penyediaan, pendistribusian dan stabilisasi produk pangan di dua wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Tahun 2020, PT Semen Baturaja Kempit Pendapatan Rp 1,72 Triliun

1 April 2021

Tahun 2020, PT Semen Baturaja Kempit Pendapatan Rp 1,72 Triliun

PT Semen Baturaja meraup pendapatan Rp1,72 triliun pada 2020 di tengah pelemahan industri semen akibat dampak dari penyebaran COVID-29.

Baca Selengkapnya

Banyak Proyek Ditunda, Konsumsi Semen Nasional Turun 16,3 Persen

18 Agustus 2020

Banyak Proyek Ditunda, Konsumsi Semen Nasional Turun 16,3 Persen

Penundaan berbagai proyek konstruksi oleh pemerintah maupun sektor swasta diduga menjadi faktor utama rendahnya konsumsi semen per Juli 2020.

Baca Selengkapnya

Semen Kupang Curhat Belum Mampu Penuhi Kebutuhan Pasokan di NTT

18 Februari 2020

Semen Kupang Curhat Belum Mampu Penuhi Kebutuhan Pasokan di NTT

Kondisi berbeda disampaikan oleh Direktur Utama Semen Kupang Ery Susanto mengenai bisnis semen di Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya

Industri Semen Kelebihan Pasokan 30 Juta Ton

27 Oktober 2018

Industri Semen Kelebihan Pasokan 30 Juta Ton

Kondisi industri semen tanah air tengah menghadapi tantangan.

Baca Selengkapnya

PT Semen Padang Ingin Produknya Digunakan Tol Padang-Pekanbaru

9 Agustus 2018

PT Semen Padang Ingin Produknya Digunakan Tol Padang-Pekanbaru

PT Semen Padang saat ini tengah mengalami kelebihan suplai.

Baca Selengkapnya

Harga Batu Bara Naik, Industri Semen Minta Insentif ke Pemerintah

1 Agustus 2018

Harga Batu Bara Naik, Industri Semen Minta Insentif ke Pemerintah

Christian Kartawijaya mengatakan industri semen tengah tertekan karena lonjakan harga batu bara.

Baca Selengkapnya

Industri Semen Menjerit, Tertekan Lonjakan Harga Batu Bara

31 Juli 2018

Industri Semen Menjerit, Tertekan Lonjakan Harga Batu Bara

Melonjaknya harga batu bara memukul industri semen.

Baca Selengkapnya