Atasi Defisit Perdagangan, RI Aktivasi Ekspor ke Yordania

Reporter

Kamis, 2 Juni 2016 18:28 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan, melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), menggandeng Kedutaan Besar Yordania di Jakarta serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur untuk mengadakan aktivasi pengembangan kerja sama ekspor.

"Aktivasi kerja sama pengembangan ekspor ini digelar untuk meningkatkan kinerja ekspor Indonesia ke Yordania dan salah satu upaya mengatasi defisit perdagangan," kata Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Ditjen PEN, Dody Edward, dalam siaran persnya, Kamis, 2 Juni 2016.

Aktivasi pengembangan kerja sama untuk meningkatkan nilai ekspor Indonesia tersebut diberikan kepada 60 pelaku usaha di Surabaya. Nantinya para pelaku usaha Indonesia akan lebih memahami karakteristik potensi dan kendala di pasar Yordania. Selain itu, pelaku usaha dapat memperoleh informasi secara lebih detail tentang pasar Yordania.

Saat ini, neraca perdagangan Indonesia-Yordania masih mengalami defisit. Defisit perdagangan ini dipicu oleh besarnya impor nonmigas Indonesia dari Yordania.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Yordania pada 2015 tercatat sebesar 95,23 juta dolar AS. Sementara itu, impor nonmigas Indonesia dari Yordania pada tahun yang sama tercatat sebesar 160,78 juta dolar AS atau Indonesia defisit sebesar 65,54 juta dolar AS.

Pada periode Januari-Maret 2016, nilai total perdagangan Indonesia-Yordania tercatat sebesar 57,51 juta dolar AS. Ekspor Indonesia ke Yordania sebesar 21,75 juta dolar AS, meliputi produk nonmigas, seperti kayu lapis, pasta, ikan olahan tuna, kertas, dan ban.

Sementara itu, impor Indonesia dari Yordania sebesar 35,76 juta dolar AS yang meliputi produk nonmigas, produk senyawa kimia, seperti kalsium fosfat, asam fosfat, potasium klorida, limbah kertas, dan limbah tembaga.

Dody menambahkan, aktivasi pengembangan ekspor di Surabaya ini merupakan implementasi dari pernyataan bersama yang telah ditandatangani Dirjen PEN dengan Investment Commission the Hashemite Kingdom of Jordan pada 2 Juni 2014 di Amman, Yordania.

Pernyataan bersama tersebut memuat keinginan kedua belah pihak untuk meningkatkan hubungan kerja sama antarkomunitas bisnis kedua negara, salah satunya melalui pertukaran informasi di bidang perdagangan.

Duta Besar Yordania untuk Indonesia, Walid Al Hadid, dalam sambutannya menjelaskan potensi pasar Yordania dan peluang kerja sama perdagangan antara pelaku usaha Indonesia dengan Yordania dalam mendorong peningkatan ekspor Indonesia ke pasar Yordania.

"Untuk memperkuat kemitraan kedua negara, perlu ditingkatkan hubungan kerja sama di bidang perdagangan dengan Yordania secara lebih luas dan komprehensif. Ada banyak sektor yang masih perlu digarap Indonesia melalui kerangka kerja sama ini," ujar Walid.

Walid menambahkan, untuk meraih surplus, Indonesia perlu melihat produk yang diimpor Yordania dari dunia, seperti mobil, produk otomotif dan suku cadangnya, furnitur, serta makanan olahan seperti biskuit, wafer, roti, dan kopi.

ANTARA

Berita terkait

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

5 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

6 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

6 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

11 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

11 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

11 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

13 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

14 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

16 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

17 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya