Petai Menjadi Penyumbang Inflasi Saat Lebaran

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Rabu, 1 Juni 2016 23:00 WIB

Pedagang merapihkan bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, 1 Februari 2016. Menurut Badan Pusat Statistuk Nasional inflasi Januari 2016 sebesar 0,51 persen, kelompok bahan makanan menjadi komponen pembentuk inflasi tertinggi pada Januari yaitu 2,2 persen. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Surakarta - Siapa duga petai bisa menimbulkan masalah bagi perekonomian. Tapi inilah yang terjadi di Surakarta, Jawa Tengah. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Surakarta menyimpulkan, bahan makanan yang bisa menimbulkan aroma yang tidak sedap ini malah menyebabkan inflasi melonjak. Pasalnya, saat lebaran permintaan terhadap petai diperkirakan bakal melonjak.


"Permintaan petai ternyata cukup banyak saat lebaran," kata Kapala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Surakarta Bandoe Widiarto, Rabu 1 Juni 2016.


Bandoe menjelaskan, pada tahun lalu komoditas bahan makanan masih menjadi penyumbang inflasi tertinggi selama Ramadan dan lebaran. Komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah cabai rawit, daging ayam, petai dan bawang putih. Petai, bahan makanan dari tanaman polong-polongan, ini banyak dicari sebagai pelengkap beberapa masakan, seperti sambal goreng serta nasi tumpang.


Padahal, dalam data inflasi tahunan, petai tidak masuk dalam bahan makanan penyumbang inflasi. Selama 2015, bahan makanan penyumbang inflasi adalah bawang merah, beras, bawang putih, pisang, telur dan daging ayam.


Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo mengatakan, pihaknya akan berupaya keras menahan laju inflasi. "Koordinasi TPID di Surakarta berjalan dengan cukup baik," katanya.


Advertising
Advertising

Kendalanya, Surakarta bukan daerah penghasil bahan makanan. Mereka memenuhi kebutuhan bahan makanan dari kabupaten sekitar. "Upaya yang kami lakukan adalah memastikan distribusi lancar dan ketersediaan pasokan," katanya.


AHMAD RAFIQ


Berita terkait

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

8 jam lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

1 hari lalu

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

Menteri TIto Karnavian meminta kepala daerah memerhatikan inflasi di daerahnya masing-masing.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

4 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

5 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

5 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

5 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

7 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

8 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

8 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

9 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya