Alih Fungsi Sawah Dituding Penyebab Produksi Beras Berkurang  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Minggu, 29 Mei 2016 16:33 WIB

Petani Desa Pabuaran Purwokerto Utara sedang memanen padi di sawahnya, Jumat (4/11). Harga gabah kering panen mencapai Rp 4.300 perkilogram. Usai panen, petani akan langsung mengolah tanahnya untuk ditanami kembali. TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Semarang - Pengusaha padi dan beras menuding banyaknya alih fungsi lahan pertanian menyebabkan kebutuhan beras dalam negeri tak bisa dipenuhi.

“Lahan pertanian semakin kurang akibat pembangunan. Padahal banyak lahan bagus untuk pertanian tapi dialih fungsi untuk industri,” kata Ketua Komunitas Pengusaha Padi dan Beras (KPPB) Endro Sulistiyono saat musyawarah nasional KPPB di Kota Semarang, Minggu, 29 Mei 2016.

Endro mengaku tak punya data valid tentang berkurangnya lahan produksi. Namun, katanya, kebutuhan beras nasional selalu berkurang dan membuat pemerintah selalu mengimpor. Alasan lain, menurut Endro, sebab kualitas beras yang masuk Bulog masih kurang bagus karena banyak yang patah (menir). “Karena saat ini kualitas padi saat musim tanam pertama tahun 2016 ini kurang baik,” ujarnya.

Endro meminta agar pemerintah ikut bertanggung jawab menyiapkan produksi beras lokal agar tak redup dalam pasar persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN. "Agar tak redup di tengah banjir pangan murah MEA,” katanya.

Menurut Endro, produksi beras lokal saat ini punya prospek lebih baik, apalagi harga pembelian pemerintah lebih tinggi dari harga pasaran, yang mencapai Rp 7.300 per kilogram dan gabah kering giling Rp 3.700 per kilogram.

Kepala Bidang Pengadaan Bulog Divre Jawa tengah Ismoyo Dwijantoro menyatakan beras petani Jawa Tengah dipastikan mampu memenuhi kebutuhan daerah. Hal itu dibuktikan dengan sudah tersedia dari proses pengadaan hingga Mei ini mencapai 50,8 persen. “Realisasi hingga 28 Mei sudah 256.826 ton, 50,8 persen,” kata Ismoyo.

Menurut Ismoyo, target penyerapan beras di Jawa Tengah tahun ini sebanyak 505 ribu ton, sedangkan beras komersial 110 ribu ton. Ismoyo yakin pengadaan yang dilakukan di Jawa Tengah mudah tercapai karena mendapat dukungan TNI sebagai pengawal yang bersinergis dengan petani.

“Program perluasan tanam hasil produksi sinergis Babinsa Koramil membantu. TNI mendorong dengan cara membina agar gabah jangan dibeli tengkulak,” kata Ismoyo.

Ismoyo yakin Jawa Tengah tak akan mengimpor beras karena selalu surplus setiap tahun. “Apa lagi petani sedang bersemangat menanam padi karena merasakan hasil jual, ke Bulog harganya lebih baik,” ujar Ismoyo.

EDI FAISOL

Berita terkait

Antisipasi Efek Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, BRIN Gelar Operasi TMC

24 Februari 2023

Antisipasi Efek Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, BRIN Gelar Operasi TMC

BRIN dan BMKG menggelar Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Tengah untuk mengantisipasi efek Cuaca Ekstrem.

Baca Selengkapnya

Ekspor Naik, Pemprov Jateng Catat Surplus Perdagangan

2 November 2021

Ekspor Naik, Pemprov Jateng Catat Surplus Perdagangan

Data ekspor Jateng mengalami surplus yang paling tinggi selama 3 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Pemuda Seluruh Indonesia Ikuti Peringatan Sumpah Pemuda di Semarang

28 Oktober 2021

Pemuda Seluruh Indonesia Ikuti Peringatan Sumpah Pemuda di Semarang

Dengan kondisi turbulensi akibat pandemi, anak muda dituntut berkontribusi untuk membantu kebangkitan bangsa.

Baca Selengkapnya

Belajar Tangani Terorisme, Ganjar Nonton Film The Mentors

26 Oktober 2021

Belajar Tangani Terorisme, Ganjar Nonton Film The Mentors

Sekolah juga harus jadi sasaran pemahaman, sebab dinilai menjadi tempat yang subur untuk berkembangnya terorisme.

Baca Selengkapnya

Pemprov Jateng Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2021

26 Oktober 2021

Pemprov Jateng Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2021

Keterbukaan informasi publik ini tak sekadar hak namun juga bisa dijadikan pedoman.

Baca Selengkapnya

Di Hari Santri, Ganjar dan ASN Jateng Berpakaian Ala Santri

22 Oktober 2021

Di Hari Santri, Ganjar dan ASN Jateng Berpakaian Ala Santri

Kepada para santri di seluruh Indonesia, Ganjar berharap santri makin adaptif dan selalu memberikan inspirasi.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD Jateng Sarungan di Hari Santri

22 Oktober 2021

Anggota DPRD Jateng Sarungan di Hari Santri

Spirit perjuangan para ulama dan santri menjadi semangat pengingat untuk menghormati para guru dan kiai.

Baca Selengkapnya

Jateng Kembali Raih Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya

14 Oktober 2021

Jateng Kembali Raih Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya

Jateng menjadi yang terbaik karena mendapatkan penghargaan kategori Mentor, penghargaan tertinggi dalam kategori Anugerah Parahita Ekapraya.

Baca Selengkapnya

Ganjar Bentuk Satgas Khusus Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

8 Oktober 2021

Ganjar Bentuk Satgas Khusus Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

Ketua Satgas Khusus Sekda Jateng, Sumarno, akan bekerja menyelesaikan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Brebes, Banyumas, Pemalang, Banjarnegara dan Kebumen.

Baca Selengkapnya

Gubernur Ganjar Saksikan Pelantikan Pengurus PMI Jateng

8 Oktober 2021

Gubernur Ganjar Saksikan Pelantikan Pengurus PMI Jateng

Pengurus PMI Jateng bertekad bukan hanya menanggulangi donor darah, tapi harus bersinergi mendedikasikan kemanusiaan.

Baca Selengkapnya