AP II Gaet Konsultan India Tingkatkan Jumlah Penumpang di Kualanamu
Editor
Erwan hernawan tnr
Sabtu, 28 Mei 2016 00:07 WIB
TEMPO.CO, Medan - PT Angkasa Pura II menggaet konsultan asal India, GVK Airport, untuk menambah jumlah penumpang di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara. "Kami ingin mengembangkan Kualanamu," ujar Direktur Utama AP II Budi Karya Sumadi di Medan, Jumat, 27 Mei 2016.
Budi menyebutkan saat ini jumlah penumpang di Kualanamu sekitar 20 ribu dalam sehari atau sekitar 8 juta dalam setahun. Dengan menggaet konsultan sekaliber GVK, ia berharap jumlah penumpang di Kualanamu meningkat 10 persen dalam kurun empat tahun.
Apalagi, ia menambahkan, Kualanamu memiliki lahan sekitar 100 hektare yang bisa menampung penumpang sampai 15 juta dalam setahun. Karena itu, untuk mencapai target tersebut, Budi bersama GVK tengah menyiapkan berbagai strategi. Meningkatkan penerbangan untuk yang pergi umrah, misalnya.
Menurut dia, selama ini jemaah asal Sumatera masih menggunakan Jakarta sebagai pemberangkatan umrah. Dengan berfungsinya Kualanamu, ia akan mengalihkan penerbangan ke Arab Saudi itu. "Jemaah dari Sumatera tidak harus ke Jakarta lagi," ucapnya.
Pengalihan itu, ujar Budi, berefek menurunnya kepadatan di Bandara Soekarno-Hatta. Kekosongan itu, kata dia, akan dipakai untuk meningkatkan jumlah tujuan ke luar negeri dari Soekarno-Hatta, yang selama ini hanya 35 kali dalam sehari. "Kami ingin 70 kali dalam sehari, seperti di Malaysia."
Presiden Direktur Airport Development GVK Karthi Ganjendran menambahkan, konsultannya sangat berpengalaman dalam mengembangkan bandara. Itu terbukti ketika GVK mengelola Bandara Mumbai di India. "Sekarang Mumbai jadi salah satu yang terbaik," katanya.
Ia mengatakan pihaknya telah melakukan survei untuk pengembangan Bandara Kualanamu. Hasil dari survei tersebut, perseroan akan meningkatkan wilayah komersial dan mendorong kapasitas penumpang. "Kami yakin bisa menjadikan Kualanamu sebagai bandara terbaik," tuturnya.
Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis Angkasa Pura II Faik Fahmi menjelaskan, GVK telah melakukan survei selama enam bulan di Kualanamu. Dari hasil survei itu, ia meyakini Kualanamu akan berkembang dalam dua tahun. "Pendapatan kami akan meningkat di sana," ujarnya.
ERWAN HERMAWAN