BI Beberkan Manfaat Fasilitas Lindung Nilai bagi Perusahaan

Reporter

Rabu, 25 Mei 2016 15:37 WIB

Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo memaparkan beberapa manfaat dari fasilitas lindung nilai atau FX line bagi perusahaan-perusahaan, baik badan usaha milik negara maupun swasta. Menurut dia, fasilitas hedging tersebut dapat mengurangi risiko keuangan.

"Hedging juga bermanfaat bagi kepastian cash flow. Jika suatu perusahaan yakin akan cash flow, perusahaan pasti yakin akan pendapatannya. Dengan terjaganya keuntungan, risiko gagal bayar dapat terhindari," ujar Agus di kompleks Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu, 25 Mei 2016.

Dengan risiko keuangan yang rendah, menurut Agus, kinerja perusahaan akan membaik. Kinerja yang baik itu, dia mengimbuhkan, akan meningkatkan kepercayaan investor. "Earning per share dapat tumbuh, risiko juga bisa dikelola, sehingga semakin diminati investor. Value treasure juga semakin baik," katanya.

Fasilitas lindung nilai tersebut, ujar Agus, juga akan bermanfaat untuk tercapainya stabilitas keuangan dan makro-ekonomi. Menurut dia, pengelolaan yang baik dari korporasi yang ada dapat membuat pasar keuangan lebih efisien. "Mendukung pasar keuangan lebih berkembang dan lebih sehat."

Hari ini, tiga bank badan usaha milik negara menandatangani fasilitas lindung nilai atau FX line dengan delapan perusahaan badan usaha milik negara. Penandatanganan tersebut dilakukan dalam rangka mendukung penggunaan transaksi lindung nilai atau hedging. Adapun nilai dari fasilitas lindung nilai ini sebesar US$ 1,92 miliar.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya