BI: Pekan Ketiga Mei, Harga Barang Mulai Naik  

Reporter

Selasa, 24 Mei 2016 11:44 WIB

Pedagang merapikan bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, 1 Februari 2016. Salah satu penyumbang inflasi adalah bawang merah. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia Juda Agung mengatakan, hingga pekan ketiga bulan ini, inflasi mencapai 0,1 persen. "Ini biasa karena habis deflasi bulan lalu. Inflasi 0,1 persen kan kecil," kata Juda saat ditemui di Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Selasa, 24 Mei 2016. Pada Mei 2015, inflasi bulanan mencapai 0,5 persen.

Juda menilai, inflasi tersebut terjadi karena harga-harga barang mulai naik menjelang puasa dan Lebaran. Tapi, menurut dia, fenomena itu harus dikendalikan. "Tahun lalu kan bagus, bisa dikendalikan," tutur Juda, menjelaskan.

Tahun ini, kata Juda, pengendalian serupa akan diterapkan oleh pemerintah. Hal itu dimaksudkan agar harga-harga barang tetap stabil pada Juni dan Juli mendatang. "Dengan semua upaya pemerintah, baik di pusat maupun daerah, dikerahkan untuk mengendalikan harga agar tidak naik," katanya.

Pada April lalu, Badan Pusat Statistik merilis, terjadi deflasi 0,45 persen dibandingkan dengan Maret lalu, yang mengalami inflasi 0,19 persen. Deflasi tersebut merupakan angka tertinggi yang diperoleh sejak 2000 di bulan yang sama. Angka itu hanya kalah oleh deflasi pada April 1999.

Deflasi April lalu terjadi karena adanya penurunan harga pada indeks kelompok pengeluaran, seperti kelompok bahan makanan 0,94 persen dan kelompok perumahan, meliputi air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,13 persen. Selain itu, kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan turun 1,6 persen.

Pada April lain, komoditas yang mengalami penurunan harga adalah bensin, cabai merah, beras, ikan segar, dan listrik. Harga daging ayam ras, cabai rawit, telur ayam ras, kentang, serta tarif angkutan dalam dan luar kota pun ikut turun.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

5 jam lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

15 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

17 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

23 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya