TEMPO.CO, Kairo - EgyptAir membenarkan kabar, salah satu meskapainya dengan nomor penerbangan 804 yang sedang melakukan perjalanan dari Paris menuju Kairo membawa 56 penumang dan 10 awak kabin hilang dari pantauan radar, Kamis, 19 Mei 2016.
Menurut AgyptAair, burung besi itu bertolak dari lapangan terbang internasional Charles De Gaulle, Paris, pada pukul 23.00 malam waktu setempat.
"Di dalam pesawat tersebut terdapat tiga anak kecil, termasuk seorang bayi dan tiga petugas keamanan," kata EgyptAir dalam sebuah pernyataaan sebagaimana dilaporkan Al Jazeera, Kamis, 19 Mei 2016.
Maskapai penerbangan ini dalam laporannya menyebutkan, Airbus A320 itu sedang terbang di ketinggian 37.000 kaki atau sekitar 11.000 meter ketika memasuki wilayah udara Mesir. Sementara itu, para ahli perhubungan udara mengatakan, pesawat kemungkinan hilang kontak dengan petugas radar di darat saat sedang mengudara di atas Laut Mediterania.
"Namun tidak tertutup kemungkinan pesawat tersebut hilang di wilayah udara Yunani karena wilayah udara tersebut bergabung dengan Mesir," kata konsultan keselamatan udara Keithh Mackey kepada Al Jazeera.
Dia menambahkan, "Seharusnya petugas udara Mesir mengetahui dimana pesawat terbang itu kehilangan kontak dengan petugas radar."
Pada Maret 2016, sebuah pesawat milik AgyptAir dibajak dan dipaksa mendarat di Siprus. Adapaun pada 31 Oktober 2016, Metrojet Rusia dengan nomor penerbangan 9268 jatuh di Gurun Sinai, Mesir, menewaskan 224 penumpang berikut awak kabin.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN
Berita terkait
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui
8 September 2017
Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu
Baca SelengkapnyaMesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan
31 Agustus 2017
Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.
Baca SelengkapnyaPPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat
10 Agustus 2017
Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir
Baca SelengkapnyaMesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika
24 Juli 2017
Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.
Baca SelengkapnyaBeri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui
15 Juni 2017
Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas
27 Mei 2017
Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.
Baca SelengkapnyaTuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat
8 Mei 2017
Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad
Baca SelengkapnyaMesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek
6 Mei 2017
Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.
Baca SelengkapnyaMesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia
5 Mei 2017
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.
Baca SelengkapnyaSeniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia
4 Mei 2017
Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.
Baca Selengkapnya