Rupiah Anjlok, Ini Kata Gubernur Bank Indonesia  

Reporter

Kamis, 19 Mei 2016 22:21 WIB

Pekerja mengangkut uang rupiah di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta, 12 Agustus 2015. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo.

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah anjlok 157 poin ke level 13.467 per dolar Amerika Serikat pada Kamis, 19 Mei 2016. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memastikan lembaganya akan terus berkoordinasi untuk mempertahankan stabilitas kurs.

"Otoritas moneter akan menjaga nilai tukar yang mencerminkan fundamentalnya," kata Agus di Jakarta, Kamis ini.

Agus menjelaskan, BI akan menghadapi perubahan nilai tukar dengan kebijakan. Ia berkomitmen melakukan reformasi struktural dengan kebijakan, perbaikan infrastruktur, sumber daya manusia, dan kelembagaan serta menjaga daya saing Indonesia dan efisiensi perizinan sebagai bentuk daya tahan. "Kalaupun di luar negeri ada perubahan, tetap di dalam Indonesia bisa stabil dan pertumbuhan ekonominya terjaga," ucap Agus.

Merosotnya kurs rupiah diperkirakan karena respons para pelaku pasar terhadap The Fed, bank sentral Amerika. Anggota FOMC mengindikasikan kenaikan Fed Rate seusai pertemuan FOMC pada Juni 2016.

Agus optimistis efeknya tidak akan seperti tahun lalu. Ia memprediksi keresahan pasar paling lama terjadi hingga pertemuan dilakukan.

"Lagi pula, kalau dilihat secara umum, inflasi kita terjaga di posisi 3,6 persen," tuturnya. Transaksi berjalan pun diperkirakan hanya US$ 20 miliar setahun, lebih rendah daripada perkiraan sebesar US$ 23 miliar. Secara rasio, defisit diperkirakan mencapai -2,5 persen dari GDP. Namun Agus menilai defisit hanya akan sebesar 2,2 persen dari GDP sepanjang tahun.

"Kondisi ini menunjukkan fundamental kita lebih kuat," katanya. Ia meyakinkan Indonesia akan menghadapi perkembangan di dunia dengan hati-hati dan percaya diri bahwa ekonomi negara ini lebih baik.

VINDRY FLORENTIN




Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

22 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

23 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya