Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi (kiri) saat meninjau pengerjaan pembangunan Terminal 3 Ultimate di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, 30 April 2016. Pembangunannya menelan anggaran sekitar Rp. 7 Triliun. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo tak puas Bandara Soekarno-Hatta hanya bertambah kapasitas dengan perpanjangan Terminal 3. Ia meminta Bandara Soekarno-Hatta juga terhubung dengan berbagai jenis kereta.
"Kereta cepat nantinya akan dikoneksikan ke bandara. Saat ini masih dalam proses kalkulasi dan perhitungan," kata Jokowi saat blusukan ke Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta, Rabu, 11 Mei 2016.
Selain kereta cepat, Jokowi melanjutkan, Bandara Soekarno Hatta juga akan terhubung dengan jalur kereta api biasa dari pusat kota. Rencananya, pada 2017, akan ada jalur kereta api dari Stasiun Bandara Soekarno Hatta ke Stasiun Manggarai.
Di luar dua jenis kereta itu, Jokowi mengaku tengah merencanakan kereta untuk transportasi antarterminal di Bandara Soekarno-Hatta. Tak tanggung-tanggung, jenis kereta yang ia rencanakan berjenis Automated People Mover System alias kereta yang bisa dikendalikan tanpa awak.
Ditanyai apakah akan menambah runway (landasan pacu) juga, Jokowi membenarkan. Ia mengatakan sudah memerintahkan Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya untuk menambah runway Terminal 3 Ultimate dari dua runway menjadi tiga runway.
"Sekarang sering macet di runway karena jumlahnya kurang. Habis tambah runway, dikasih cross taxi way. Kita kejar terus," ujarnya.
Budi Karya melengkapi penjelasan Jokowi dengan mengatakan bahwa runway ketiga masih dalam proses pembebasan lahan. Panjangnya tak akan berbeda dengan dua runway lainnya, yaitu 3.600 meter.
"Akan selesai pembebasan lahan Desember ini, dibangun dalam waktu satu tahun. Akhir 2017 kita harapkan selesai saat Asian Games," tutur Budi.