Pasar Uang Abaikan Kenaikan Cadev, Rupiah Bisa Melemah

Reporter

Rabu, 11 Mei 2016 09:27 WIB

Ilustrasi Rupiah Dollar. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada memprediksi support (batas bawah) kurs rupiah hari ini berada pada level 13.343 per dolar Amerika Serikat dan resistan (batas atas) di level 13.329 per dolar Amerika.

“Laju rupiah cenderung berada di zona merah seiring belum adanya sentimen positif yang signifikan untuk dapat mengimbangi sentimen global yang cenderung negatif,” ujarnya melalui siaran pers, Rabu, 11 Mei 2016.

Namun demikian, diharapkan imbas dari penguatan harga minyak mentah dunia dapat menekan laju dolar Amerika sehingga laju rupiah berkesempatan untuk berbalik menguat. Bila tidak, ia berpesan agar pelaku pasar mewaspadai potensi pelemahan lanjutan.

Imbas dari kembali melemahnya laju harga minyak mentah dunia memberikan sentimen negatif pada laju rupiah karena memberikan kesempatan pada laju dolar Amerika untuk dapat melanjutkan penguatannya.

Ditambah lagi dengan adanya rencana dari Bank Sentral Jepang (BoJ) yang berkeinginan melakukan intervensi yen, membuat daya dorong yen terhadap dolar Amerika makin berkurang dan memperkokoh laju yen di zona positifnya.

“Bahkan adanya rilis kenaikan cadangan devisa pun tidak banyak ditanggapi rupiah saat ini karena pelaku pasar lebih memperhatikan sentimen eksternal tersebut,” kata dia. Posisi cadangan devisa RI naik pada akhir April 2016. Bank Indonesia mencatat, cadangan devisa April menjadi US$ 107,7 miliar atau setara Rp 1.435,9 triliun; sedangkan bulan sebelumnya hanya US$ 107,5 miliar.

Adapun kemarin, berdasarkan pantauan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), kurs rupiah ditutup pada level 13.333 per dolar Amerika atau melemah 49 poin dari posisi kemarin yang berada pada level 13.284 per dolar Amerika.

BAGUS PRASETIYO

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

4 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

6 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

7 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

7 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

8 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

8 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

8 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

9 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya