Pilot Lion Air Mogok Kerja, YLKI: Tegur Keras Manajemennya  

Reporter

Selasa, 10 Mei 2016 16:53 WIB

Sejumlah penumpang pesawat Lion Air mengembalikan tiket (Refund) di Bandara Seokarno Hatta, Tangerang, Banten, 20 Februari 2015. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia meminta pemerintah menegur manajemen Lion Air menyusul adanya aksi mogok pilot Lion Air di beberapa bandara. Aksi mogok kerja tersebut menyebabkan beberapa pesawat mengalami keterlambatan penerbangan.

"Kementerian Perhubungan harus memberikan teguran sekeras-kerasnya kepada manajemen Lion Air karena menelantarkan konsumennya, apa pun alasannya," ujar Ketua YLKI Tulus Abadi dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 10 Mei 2016.

Menurut Tulus, aksi mogok tersebut merupakan wujud dari malpraktek profesi pilot. Dia pun meminta pilot yang mogok kerja dipidanakan dan dicabut izin terbangnya. "Karena aksi mogok bisa berdimensi terhadap keselamatan penerbangan," ucapnya.

Baca Juga: Pilot Mogok dan Pesawat Delay, Lion Air Minta Maaf

Selain itu, Tulus meminta manajemen Lion Air memberi kompensasi yang setimpal atas kerugian yang dialami para penumpang yang terkena imbas aksi mogok tersebut. "Tidak hanya sekadar memberi kue atau makanan, tapi juga refund ticket, hotel, dan lain-lain sesuai dengan regulasi yang ada."

Tulus mendesak pemerintah tidak lagi memberikan izin operasional kepada Lion secara jor-joran, seperti membuka rute baru, menambah jadwal baru, dan menambah pesawat baru. "Pemerintah harus mengaudit kapasitas sumber daya Lion, terutama pilot dan kru lain," tuturnya.

Hari ini sejumlah penerbangan maskapai Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, tertunda karena pilot Lion Air mogok kerja. Keterlambatan juga terjadi di Bandara Sam Ratulangi, Manado; Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar; Bandara Lombok, Nusa Tenggara Barat; Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali; dan Bandara Adisutjipto, Yogyakarta.

Simak: Penerbangan Lion Air Pekanbaru- Medan Tertunda 4 Jam

Manajer Hubungan Masyarakat Lion Air Andy M. Saladin membantah bahwa mogok kerja para pilot itu terjadi karena belum dibayarkannya uang transportasi mereka. Sementara itu, Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan keterlambatan penerbangan itu terjadi karena adanya kru pesawat yang sedang sakit dan beberapa yang lain mengalami permasalahan administrasi.

ANGELINA ANJAR SAWITRI




Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

4 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

8 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

9 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

13 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

14 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

15 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

18 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

20 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

26 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

26 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya