BI: Laju Konsumsi Rumah Tangga Membaik di Triwulan II

Reporter

Kamis, 5 Mei 2016 12:50 WIB

TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia menilai laju konsumsi rumah tangga, sebagai salah satu kontributor pertumbuhan ekonomi, akan semakin baik pada triwulan II 2016, sejalan dengan terjaganya inflasi dan perkiraan untuk kenaikan pendapatan masyarakat.

Belanja pemerintah yang masih terbatas di triwulan I juga diperkirakan akan dipercepat di kurun April-Juni sehingga akan mendorong aliran investasi, kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis 5 Mei 2016.

"Selain itu, percepatan penerapan paket kebijakan pemerintah, khususnya untuk meningkatkan daya saing dan iklim investasi akan dapat meningkatkan investasi dan ekspor," kata Tirta.

Konsumsi rumah tangga pada triwulan I 2016 tumbuh 4,94 persen (yoy). Meskipun belum kembali ke tren di atas 5,0 persen, konsumsi rumah tangga menunjukkan pertumbuhan, baik secara tahunan maupun jika dibandingkan triwulan IV 2015, yang tumbuh 0,17 persen.

Bank sentral juga meyakini transmisi dari pelonggaran kebijakan moneter, baik dari pelonggaran suku bunga acuan (BI Rate) dan penurunan Giro Wajib Minimum Primer, akan meningkat dan menggerakkan pertumbuhan.

Untuk triwulan I 2016, BI menilai laju pertumbuhan ekonomi sebesar 4,29 persen dibandingkan tahun lalu (year on year/yoy) memang melambat dibandingkan pertumbuhan triwulan IV 2015 yang sebesar 5,04 persen (yoy).

Pelambatan itu, menurut bank sentral karena masih terbatasnya belanja pemerintah di awal tahun, yang sebelumnya diharapkan dapat menggerakkan investasi.

"Pelemahan konsumsi pemerintah dipengaruhi oleh pola musiman belanja pemerintah di awal tahun yang masih relatif terbatas," kata Tirta.

BI melihat investor swasta juga cenderung masih menunggu yang akhirnya mengakibatkan tidak agresifnya kegiatan investasi, padahal kebutuhan pembangunan proyek infrastruktur sangat besar.

Namun, kontributor lain, yakni kinerja ekspor, menurut BI mulai menunjukkan perbaikan, meskipun masih terkontraksi karena dinamika perekonomian global.

Di triwulan I 2016, komponen ekspor terkontraksi 3,88 persen, dan impor 4,24 persen, seiring dengan pelambatan ekonomi di negara tujuan ekspor, penurunan harga komoditas, perlemahan permintaan domestik dan depresiasi rupiah.


ANTARA

Berita terkait

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

14 jam lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

2 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

2 hari lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

2 hari lalu

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

Untuk jadi negara maju Airlangga sebut pemerintah memproyeksikan ekonomi harus di atas 5 persen

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

3 hari lalu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

Prabowo mengatakan Indonesia bisa dengan mudah mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam 2-3 tahun mendatang.

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

5 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

6 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

7 hari lalu

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

Prabowo mengatakan dirinya hanya butuh 3-4 tahun untuk menyejahterakan Indonesia. Ini janji Prabowo-Gibran saat kampanye pilpres 2024.

Baca Selengkapnya