Baru 65 persen Importir yang Terdaftar

Reporter

Editor

Selasa, 5 Agustus 2003 08:55 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Menjelang pemberlakuan registrasi importir per 1 April 2003, data terakhir baru mencatat sekitar 3.500 perusahaan. Kalau pun dikejar hingga akhir Maret, pencapainya baru sekitar empat ribu importir. Padahal, total importir diperkirakan mencapai 5.500 perusahaan atau baru terdaftar 65 %. Namun prosesnya pun berjalan terus, kata Ketua Tim Registrasi dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Departemen Keuangan, Teguh Indrayana, kepada wartawan di sela-sela acara sosialisasi tertib adminitrasi importir, di Jakarta, Kamis (26/3). Awalnya, jumlah importir diperkirakan mencapai angka tujuh ribu perusahaan. Namun setelah diverifikasi melalui pos audit dan dipisahkan dari yang fiktif diperkirakan jumlahnya 5.500 importir. Masa registrasi importir melalui internet itu akan diperpanjang hingga akhir Juni untuk memasukan data semua perusahaan. Awalnya, importir yang tidak teregistrasi dilarang impor, namun diubah hanya boleh sekali selama kurun waktu tambahan. Teguh menyatakan sejauh ini pihaknya melihat proses registrasi berjalan lancar. Kalau pun ada formulir importir yang dikembalikan, dia menjelaskan hal itu bisa dikirimkan kembali ke Bea Cukai asalkan diisi lengkap dan jelas. Tapi kalau substansial seperti Angka Pengenal Impor, harus diurus dulu ke Deprindag, kata dia. Hambatan dari pihak importir dalam registrasi adalah laporan pembukuan perusahaan. Teguh menyatakan umumnya hal itu dilakukan karena pemindahan data pembukuan ke formulir bukan dilakukan oleh orang yang berkompeten sehingga terjadi kesalahan. Namun menurut Ketua Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI), Amirudin Saud, berdasarkan laporan anggotanya, laporan registrasi masih dianggap njelimet (rumit). Apalagi banyak perusahaan yang sudah mengirim formulir registrasi dan dikembalikan lagi untuk dilengkapi. Masih mengenai persyarata registrasi, Amirudin menilai dimasukkannya pelaporan pembukan keuangan perusahaan sebagai hal yang tidak etis. Dia berpendapat pembukuan adalah rahasia untung rugi internal perusahaan. Sebenarnya, syarat identitas, alamat, NPWP, dan API-nya sudah cukup. Kan bisa saja semua dikorek-korek. Kalau di lapangan kan bisa macam-macam, kata dia, tersenyum sambil lalu. Menanggapi hal itu, Teguh menjelaskan maksud pelaporan pembukuan dalam registrasi adalah untuk menghindari under value transaksi. Sebab, berdasarkan aturan perdagangan dunia pun ketentuan pajak dan bea masuk yang menjadi pendapat negara dihitung dari besarnya nilai transaksi. Melalui pembukuan kan bisa diaudit sehingga harga transaksinya bisa terdeteksi, kata dia yang tidak mau berkomentar ikhwal penyimpangan bila datanya tidak jelas. Dede Ariwibowo --- TNR

Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

4 menit lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

11 menit lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

11 menit lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

15 menit lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

17 menit lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

25 menit lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

27 menit lalu

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

Setelah timnas Indonesia U-23 dikalahkan Irak saat perebutan peringkat ketika Piala Asia U-23 2024, Ali Jasim mengungkapkan harapannya

Baca Selengkapnya

Pedagang Siomay Curi 675 Celana Dalam Wanita Demi Kepuasan Seksual

41 menit lalu

Pedagang Siomay Curi 675 Celana Dalam Wanita Demi Kepuasan Seksual

Polisi menangkap seorang pemuda berinisial J, 31 tahun, karena diduga mencuri ratusan celana dalam wanita dari berbagai indekos

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

41 menit lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak Dikebut, Ada 2 Alasan

44 menit lalu

Pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak Dikebut, Ada 2 Alasan

Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja mengatakan Jalan Tol Semarang-Demak merupakan proyek strategis nasional (PSN) .

Baca Selengkapnya