Hadapi MEA, Bahasa Inggris Jadi Kelemahan Pekerja Indonesia  

Reporter

Selasa, 3 Mei 2016 18:57 WIB

Pekerja tengah merakit televisi LG di pabrik LG di kawasan industri MM2100 Cibitung, Jawa Barat, 13 April 2016. LG berencana akan jadikan Indonesia pusat produksi TV premium. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Depok - Bank Dunia mencatat kesenjangan besar antara kualitas pekerja terampil Indonesia dan pekerja dari negara-negara lain dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), yang mulai diberlakukan tahun ini. Salah satu masalah utama para pekerja dalam negeri adalah kemampuan berbahasa Inggris.

"Penggunaan bahasa Inggris masih minim," kata pelaksana tugas Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri, Salman Al-Farisi, di Hotel De Margo, Depok, Senin malam, 2 Mei 2016.

Sedangkan negara-negara lain di ASEAN yang melihat Indonesia sebagai pasar besar bagi pekerja mereka, kata Salman, berusaha mempelajari bahasa Indonesia agar bisa bersaing dengan pekerja lokal.

Salman mencontohkan Thailand, yang telah membuka kursus bahasa Indonesia secara besar-besaran di negaranya. Tujuannya agar mereka bisa mengirim warganya dan bersaing dengan pekerja Indonesia. "Pekerja Indonesia harus mampu bersaing," tuturnya.

Lebih lanjut Salman menjelaskan, untuk menghadapi MEA, Presiden Joko Widodo telah membuat tiga regulasi. Pertama, mempermudah investasi di Indonesia agar mempermudah pembangunan infrastruktur yang menunjang pertumbuhan ekonomi negara. "Bisa dilihat, dalam waktu kurang dari dua tahun, pembangunan jalan tol banyak yang telah rampung. Pembukaan jalur kereta dan pelabuhan juga dilakukan," ucapnya.‎

‎Regulasi kedua adalah penyediaan sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi keahlian. Presiden mendorong program pendidikan vokasi kejuruan. "Jangan lulusan SMA semuanya ingin menjadi sarjana. Sarjana itu untuk akademikus. Presiden ingin memperbanyak program vokasi yang siap kerja," katanya.

‎Terakhir, Presiden ingin memperkuat Indonesia sebagai negara yang menjadi poros maritim. "Ketiga arahan itu diperkuat untuk menghadapi persaingan global," ucapnya.

Salman menyadari MEA mudah disalahkan karena membuka persaingan antarwarga negara di pasar tenaga kerja. Sebagian kalangan bahkan khawatir Indonesia bakal kebanjiran tenaga asing.

Apalagi, kata dia, keberadaan orang asing bisa menimbulkan potensi masalah mengingat angka pengangguran di Indonesia cukup tinggi dibanding negara ASEAN lain. Angka pengangguran di Indonesia mencapai 5,8 persen dari total penduduk, Thailand 0,8 persen, Singapura 2 persen, dan Malaysia 2,9 persen.‎

Meskipun demikian, Salman optimistis Indonesia bisa menghadapi semua tantangan itu.
"Indonesia tidak hanya bisa bertahan dalam MEA, tapi juga menjadi juara di ASEAN," katanya.

IMAM HAMDI

Berita terkait

Piala Asia U-23 2024 Tuntas: Simak Tim Juara, Top Skor, Pemain Terbaik, dan Kiper Terbaik

1 menit lalu

Piala Asia U-23 2024 Tuntas: Simak Tim Juara, Top Skor, Pemain Terbaik, dan Kiper Terbaik

Piala Asia U-23 2024 yang berlangsung di Qatar sudah usai digelar. Simak tim yang juara, top skor, pemain terbaik, dan kiper terbaik.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Janji Bakal Ungkap Tuntas Korupsi Timah yang Rugikan Negara dan Lingkungan Rp 271 Triliun

12 menit lalu

Kejaksaan Agung Janji Bakal Ungkap Tuntas Korupsi Timah yang Rugikan Negara dan Lingkungan Rp 271 Triliun

Kejaksaan Agung berjanji akan mengungkap kasus korupsi tata niaga timah di PT Timah Tbk yang merugikan negara dan lingkungan Rp 271 triliun.

Baca Selengkapnya

Peserta Sakit DBD Sebelum UTBK, Ini Kata Panitia di UNJ

18 menit lalu

Peserta Sakit DBD Sebelum UTBK, Ini Kata Panitia di UNJ

Ada berbagai cerita di tengah pelaksanaan UTBK SNBT di UNJ, diantaranya ada peserta yang sakit DBD.

Baca Selengkapnya

Pekerja Perempuan 24 Persen, PLN Klaim Dukung Kesetaraan Gender

18 menit lalu

Pekerja Perempuan 24 Persen, PLN Klaim Dukung Kesetaraan Gender

PLN mengaku berkomitmen menerapkan perlindungan, pencegahan, dan penanganan pelecehan seksual bagi pekerja perempuan di lingkungan perusahaan.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

19 menit lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

20 menit lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Ponsel Asing Bakal Disortir Balai Pengujian Perangkat, Dilarang Jual Bila Gagal Uji

20 menit lalu

Ponsel Asing Bakal Disortir Balai Pengujian Perangkat, Dilarang Jual Bila Gagal Uji

Balai Pengujian Perangkat Telekomunikasi di Tapos, Depok, akan menjadi gerbang bagi produk gawai asing yang akan masuk ke pasar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

21 menit lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Ester Nurumi Tri Wardoyo Menang, Apriyani / Fadia Kalah, Indonesia vs Korea 2-1

23 menit lalu

Hasil Piala Uber 2024: Ester Nurumi Tri Wardoyo Menang, Apriyani / Fadia Kalah, Indonesia vs Korea 2-1

Ester Nurumi Tri Wardoyo, berhasil mengalahkan wakil Korea Selatan, Kim Ga Ran, dalam pertandingan ketiga semifinal Piala Uber 2024 lewat rubber game.

Baca Selengkapnya

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

26 menit lalu

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.

Baca Selengkapnya