Arab dan Rusia Berebut Kongsi dengan Pertamina di Tuban

Kamis, 28 April 2016 21:17 WIB

Pekerja mengawasi pengoperasian mesin di Kilang Minyak PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban, Jawa Timur, 11 November 2015. Pertamina menyebutkan pengoperasian kembali kilang minyak TPPI tersebut dapat menghemat devisa sebesar 2,2 miliar Dolar AS setahun karena mampu mengurangi impor BBM dan LPG. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) sudah menjaring calon mitra untuk pembangunan kilang baru di Tuban, Jawa Timur. Pilihan hampir jatuh pada perusahaan minyak asal Rusia, Rosneft. "Dalam dua minggu ke depan mudah-mudahan bisa ada keputusan," ujar Juru Bicara Pertamina Wianda Pusponegoro, Kamis, 28 April 2016.

Chairman Rosneft Igor Sechin kemarin menemui Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno serta Menteri Energi dan Sumber daya Mineral Sudirman Said. Igor menyatakan minatnya secara langsung untuk membangun kilang Tuban. Perusahaan juga membuka diri untuk berkongsi di bidang hulu migas serta pengembangan tenaga ahli pengolahan minyak.

Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mendukung kerja sama Pertamina dengan Rosneft. Rini meminta kemitraan terlaksana dari sektor hulu ke hilir. "Kerjasama antara kedua perusahaan sangat penting, terutama untuk menjamin ketahanan energi nasional,” katanya..

Wianda mengungkapkan, hingga kini baru Rosneft yang menyatakan minat membangun kilang Tuban ke pemerintah secara langsung. Igor juga melamar pemerintah untuk menjadi pemasok cadangan minyak strategis (strategic petroleum reserve/SPR).

Menteri ESDM Sudirman Said sebelumnya mengatakan sedang mengusulkan supaya perolehan cadangan minyak bisa mulai dilaksanakan tahun ini. Untuk jangka panjang total cadangan yang diperlukan adalah 45 juta barel dengan guna ketahanan minyak selama 30 hari.

Pertamina juga menginginkan ekspansi migas ke Rusia melalui kerja sama dengan Rosneft. Tim perseroan diketahui sudah terbang ke Rusia dalam rangka proses pembukaan ruang data hulu migas. "Semoga prosesnya lancar," kata Wianda.

Menurut Wianda, Rosneft memiliki sepak terjang mumpuni melalui kepemilikan kilang di Cina, Jerman, Italia, dan Belanda. Produksi minyak Rosneft mencapai 5,2 juta barel per hari, dengan pengolahan kilang domestik mencapai 2,6 juta barel per hari.

Lamaran Igor menjadi gerbang terbukanya kerja sama Indonesia dengan Rusia di sektor migas. Sebelumnya, kemitraan lebih banyak dijalin dengan negara Timur Tengah, khususnya Arab Saudi.

Menurut catatan Pertamina, Kilang Tuban direncanakan bakal mengolah minyak mentah hingga 300 ribu barel per hari. Pembangunan bakal menelan biaya hingga US$ 14 miliar. Mitra terpilih bakal menempatkan kepemilikan maksimal 49 persen. Sebab Pertamina menginginkan kontribusi modal hingga di atas 50 persen.

Fasilitas ini akan mampu mengolah minyak jenis sweet crude, yang juga diproduksi Rosneft. Tujuannya, kata Wianda, untuk mengurangi ketergantungan minyak dengan negara-negara Timur Tengah yang notabene memproduksi minyak sour crude.

ROBBY IRFANY | REUTERS

Berita terkait

Gedung Putih Minta Volodymyr Zelensky Berhenti Menyerang Kilang Minyak Rusia

35 hari lalu

Gedung Putih Minta Volodymyr Zelensky Berhenti Menyerang Kilang Minyak Rusia

Volodymyr Zelensky membenarkan laporan media kalau Gedung Putih mendesaknya agar berhenti menyerang infrastruktur Rusia

Baca Selengkapnya

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

41 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

45 hari lalu

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.

Baca Selengkapnya

Kilang Pertamina Balikpapan Genjot Produksi 360 Ribu Barel per Hari

57 hari lalu

Kilang Pertamina Balikpapan Genjot Produksi 360 Ribu Barel per Hari

Proyek TA Revamp diperkirakan berlangsung selama 58 hari. Progres pekerjaan telah 50 persen.

Baca Selengkapnya

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

27 Februari 2024

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.

Baca Selengkapnya

8 Kilang Minyak Terbesar di Dunia, Bukan di Arab Saudi dan AS

23 Februari 2024

8 Kilang Minyak Terbesar di Dunia, Bukan di Arab Saudi dan AS

Daftar kilang minyak terbesar di dunia berdasarkan kapasitas produksinya, tersebar di Asia, Amerika Utara, hingga Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

1 Februari 2024

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

Rumah Sakit Otak dan Jantung Pertamina di Makassar menjadi pionir operasi tumor otak berbasis pemindaian tiga dimensi di Indonesia Timur.

Baca Selengkapnya

5 Lowongan Kerja BUMN Oktober 2023

7 Oktober 2023

5 Lowongan Kerja BUMN Oktober 2023

5 lowongan kerja perusahaan BUMN ini dapat dikirim selama Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Rosneft Dikabarkan Hengkang dari Proyek Strategis Nasional Kilang Tuban, Kementerian ESDM: Kami Cari Cara

6 Oktober 2023

Rosneft Dikabarkan Hengkang dari Proyek Strategis Nasional Kilang Tuban, Kementerian ESDM: Kami Cari Cara

Isu hengkangnya Rosneft dari proyek Kilang Tuban sebelumnya disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya

Jadi Proyek Terbesar Pertamina, Progres RDMP Balikpapan Capai 82 Persen

28 September 2023

Jadi Proyek Terbesar Pertamina, Progres RDMP Balikpapan Capai 82 Persen

Pertamina menyebut proyek revitalisasi kilang minyak atau RDMP Balikpapan sebagai proyek terbesar dalam sejarah perusahaan dan progresnya mencapai 82 persen.

Baca Selengkapnya