TEMPO.CO, Mojokerto – Salah satu coolingtower atau menara pendingin di Pabrik Gula Gempolkrep, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, terbakar, Senin, 25 April 2016. Kebakaran diduga akibat percikan api saat pengelasan menara pendingin tersebut.
Menara pendingin itu merupakan bangunan baru dan sedang dalam pengerjaan oleh pihak ketiga. Ada lima menara pendingin baru yang dikerjakan di Gempolkrep dan akan difungsikan dalam kegiatan giling tebu yang diperkirakan mulai Mei 2016.
“Kami masih memintai keterangan sejumlah karyawan yang tahu kejadian kebakaran,” kata Kepala Kepolisian Sektor Gedeg Ajun Komisaris Heri Susanto.
Menurut Heri, kebakaran berlangsung cepat, bisa dipadamkan tak lama kemudian. “Dalam 10-15 menit api sudah bisa dipadamkan karena pihak pabrik punya mobil pemadam sendiri,” ujarnya.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Polisi memasang garis pembatas di lokasi kebakaran untuk menyelidiki penyebab kebakaran.
Sekretaris Umum Pabrik Gula Gempolkrep Azis Rahman mengatakan ada lima menara pendingin di Gempolkrep yang masih dikerjakan pihak ketiga, PT Asri. "Masih dalam proses pengerjaan dan belum diserahterimakan ke kami. Yang terbakar sebagian dari salah satu coolingtower," kata Azis.
Menurut dia, salah satu bahan dari menara pendingin tersebut adalah plastik sehingga bisa terbakar ketika terkena percikan api. "Kerugian belum bisa diperkirakan dan penyebab kebakaran kami serahkan ke pihak kepolisian," katanya.
Azis mengatakan pihaknya telah melaporkan kebakaran tersebut ke direksi PT Perkebunan Nusantara XI sebagai perusahaan yang menaungi Pabrik Gula Gempolkrep dan penyelenggara pengadaan proyek menara pendingin tersebut.
Sudin Jakarta Pusat Beri Bantuan Tenda Darurat, Selimut, dan Makanan Korban Kebakaran
16 hari lalu
Sudin Jakarta Pusat Beri Bantuan Tenda Darurat, Selimut, dan Makanan Korban Kebakaran
Dinas Sosial DKI Jakarta melalui Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat menurunkan bantuan berupa tenda darurat, selimut, dan makanan kepada korban kebakaran.