Uni Eropa dan Indonesia Sepakati Skema Lisensi Ekspor Kayu  

Reporter

Minggu, 24 April 2016 04:24 WIB

Penyelundupan ekspor kayu gelondongan Ebony dan Sonokeling. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah dan Uni Eropa sepakat memulai skema lisensi dalam produksi kayu tropis untuk pertama kalinya dalam sejarah. Berdasarkan keterangan resmi dari Komisi Eropa, Sabtu, 23 April 2016, skema lisensi itu bernama Forest Law Enforcement, Governance, and Trade (FLEGT).

Pada 21 April 2016 di Brussels, Belgia, Presiden Joko Widodo, Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker, dan Presiden Dewan Eropa Donald Tusk setuju untuk saling bekerja sama mengurangi pembalakan hutan secara liar. Pemerintah dan Uni Eropa pun sepakat mempromosikan perdagangan kayu yang diproduksi secara legal.

Kesepakatan itu pun didasari penilaian bersama bahwa Indonesia telah sepenuhnya siap melaksanakan Indonesia-Uni Eropa Voluntary Partnership Agreement (VPA). Dengan terobosan itu, Indonesia pun menjadi negara pertama yang mengimplementasikan sistem perizinan operasional tersebut.

Komisioner Eropa untuk Lingkungan Hidup, Kelautan, dan Perikanan Karmenu Vella mengatakan Indonesia telah menunjukkan bahwa perdagangan dapat memberikan insentif untuk mengakhiri momok penebangan liar. "Praktek-praktek yang menyebabkan miliaran pendapatan negara hilang akan menimbulkan kerusakan ekosistem yang unik dan memperparah kemiskinan," katanya.

Karmenu pun berujar kesepakatan ini merupakan sinyal bagi pasar yang saat ini masih terdapat kemungkinan mempromosikan manajemen hutan berkelanjutan dengan menggunakan kayu yang diproduksi secara legal.

Skema FLEGT yang didukung Komisi Eropa dan negara-negara anggota Uni Eropa lain, khususnya Inggris, akan memperkuat tata kelola hutan oleh pemerintah dengan adanya peningkatan transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi stakeholder dalam berbagai kebijakan mengenai hutan.

Kesepakatan itu juga akan mendorong perdagangan yang legal, modernisasi, dan formalisasi sektor kehutanan serta meningkatkan praktek-praktek bisnis yang diperlukan untuk memenuhi permintaan pasar akan kayu legal.

Pada 2002, hanya sekitar 20 persen kayu produksi Indonesia yang legal. Saat ini, lebih dari 90 persen kayu Indonesia dihasilkan dari pabrik dan hutan yang telah diaudit secara independen. Audit itu mencakup lebih dari 20 juta hektare hutan dan lebih dari 1.700 industri kehutanan.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Berkat BRI, Pengusaha Anyaman Rotan Ini Pulih dan Semakin Tangguh

4 Januari 2023

Berkat BRI, Pengusaha Anyaman Rotan Ini Pulih dan Semakin Tangguh

Keunggulan dari produk Dona Doni yaitu selalu melayani kebutuhan pelanggan dengan aneka desain produk yang variatif.

Baca Selengkapnya

Penyelundupan Ekspor 40 Ton Rotan Senilai Rp 680 Juta Digagalkan

25 Juni 2019

Penyelundupan Ekspor 40 Ton Rotan Senilai Rp 680 Juta Digagalkan

Muatan tak dilengkapi dokumen kepabeanan ekspor rotan yang sah seperti surat pemberitahuan ekspor barang, persetujuan ekspor dan karantina tumbuhan.

Baca Selengkapnya

Ekspor Bahan Mentah Mebel Ditutup, Petani Rotan Menjerit

21 Februari 2016

Ekspor Bahan Mentah Mebel Ditutup, Petani Rotan Menjerit

Anjloknya harga rotan Kalimantan akibat pasokan rotan tak terserap industri mebel dalam negeri. Sebaliknya pemerintah melarang ekspor rotan.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Terbuka dengan Produk Mebel Indonesia

18 November 2015

Uni Eropa Terbuka dengan Produk Mebel Indonesia

Uni Eropa bersikap terbuka dengan permintaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar lisensi Forest Law Enforcement Governance and Trade

Baca Selengkapnya

2013, Ekspor Furniture Tumbuh 17 Persen

5 Juli 2013

2013, Ekspor Furniture Tumbuh 17 Persen

Ekspor produk rotan akan lebih ditingkatkan.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Rotan Masih Kesulitan Bahan Baku

13 Juni 2013

Pengusaha Rotan Masih Kesulitan Bahan Baku

Ketika ada larangan ekspor bahan baku rotan, seharusnya
pengusaha produk rotan tidak perlu bingung lagi mencari bahan
baku.

Baca Selengkapnya

Asmindo Inginkan Kemudahan Ekspor

9 Mei 2013

Asmindo Inginkan Kemudahan Ekspor

Asmindo keberatan dengan kebijakan Kementerian Pertanian yang mengharuskan karantina untuk produk ekspor

Baca Selengkapnya

Ekspor Produk Rotan Indonesia Meningkat  

28 Januari 2013

Ekspor Produk Rotan Indonesia Meningkat  

Peningkatan ekspor produk rotan ini disebabkan oleh penurunan produksi furnitur rotan Cina karena negara tersebut tidak lagi memiliki bahan baku.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Pro-Kontra Soal Kesiapan Menyerap Rotan  

9 Januari 2012

Pengusaha Pro-Kontra Soal Kesiapan Menyerap Rotan  

Kami sih sudah siap, tapi rotannya yang belum tersedia."

Baca Selengkapnya

Menhut Dukung Larangan Ekspor Rotan

2 Desember 2011

Menhut Dukung Larangan Ekspor Rotan

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mendukung kebijakan kementrian perindustrian dan perdagangan serta keuangan untuk melarang ekspor rotan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya