TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada memprediksi support (batas atas) nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika hari ini berada pada level 13.195 dan resisten (batas bawah) pada level 13.176.
“Mulai berbalik melemahnya laju rupiah membuka peluang tren penurunan sehingga dikhawatirkan akan bergerak kembali di zona merah,” ujar Reza melalui siaran pers, Jumat, 22 April 2016.
Ia menambahkan, yang dapat menjadi sentimen negatif untuk rupiah kembali terperosok ke zona merah adalah laju harga minyak mentah kembali mengalami pelemahan. Harga minyak mentah dunia yang melemah dapat dimanfaatkan oleh dolar Amerika untuk berbalik menguat.
Adapun kemarin kurs rupiah ditutup pada level 13.182, turun 49 poin dari sebelumnya, 13.133. Berdasarkan JISDOR, laju rupiah terpantau melemah jelang penutupan. “Lajunya cenderung berada di zona merah, padahal jelang rilis BI Rate,” kata Reza.
Menurut Reza, antusiasme pelaku pasar berkurang jelang rilis BI Rate. Kemungkinan karena rilis BI tersebut sudah diantisipasi, yang akan tetap dipertahankan di level saat ini, yakni 6,75 persen. “Jadi dorongan bagi rupiah pun kian berkurang.”
BAGUS PRASETIYO
Berita terkait
Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD
5 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.
Baca Selengkapnya95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah
9 hari lalu
Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.
Baca SelengkapnyaTingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah
9 hari lalu
Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.
Baca SelengkapnyaEkonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah
11 hari lalu
Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik
11 hari lalu
Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.
Baca SelengkapnyaBos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku
11 hari lalu
Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga
12 hari lalu
Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.
Baca SelengkapnyaIstana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK
1 Desember 2023
Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.
Baca SelengkapnyaWamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir
27 Oktober 2023
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.
Baca SelengkapnyaAgenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua
26 Oktober 2023
Presiden Jokowi dikabarkan kembali akan reshuffle kabinet pada pekan depan. Siapa saja yang bakal diganti?
Baca Selengkapnya