TEMPO.CO, Jakarta - Provinsi Bengkulu membutuhkan pembangkit listrik yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri serta menghindari pemadaman listrik.
Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti mengatakan provinsi Bengkulu masih kekurangan pasokan listrik. Menurutnya, kebutuhan listrik saat ini pada beban puncak sebesar 258 megawatt (MW), sedangkan kapasitas terpasang hanya 236 MW.
"Ya, kami masih kekurangan listrik. Kita juga harus mengantisipasi pemadaman listrik terjadi," ucapnya saat memberi sambutan dalam penandatanganan nota kesepahaman antara PT Tenaga Listrik Bengkulu dan Pelindo II di Kantor Gubernur Bengkulu, Senin, 18 April 2016.
Ridwan menegaskan saat ini Bengkulu merupakan salah satu daerah krisis listrik di Indonesia. Dia mencontohkan jika musim kemarau datang, pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Kabupaten Kepahiang tidak bisa beroperasi. Akibatnya, pemadaman listrik terjadi. Lantas, saat musim hujan tiba di kabupateng seluas 66.500 hektar itu, PLTA bisa beroperasi hanya 50%. Sementara, di Kabupaten Mukomuko layanan listrik belum merata.
"Dengan pertumbuhan ekonomi yang terus bergerak, kebutuhan industri di Bengkulu mendesak. Banyak daerah di Bengkulu krisis listrik," tutur Ridwan.
Karena itu, dia berharap semakin banyak pembangkit listrik dibangun di Bengkulu. Dengan begitu, listrik mengalir ke semua rumah warga secara merata dan mampu memenuhi kebutuhan industri. Bila listrik cukup, denyut jantung industri di Bengkulu terpantik sehingga memicu gerak perekonomian daerah.
Ridwan juga berharap pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang didirikan PT Tenaga Listrik Bengkulu merupakan proyek tahap I yang berlanjut ke tahap II dan seterusnya.
Pada Senin lalu, Tenaga Listrik Bengkulu (TLB) menandatangani nota kesepahaman bersama (MoU) dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC untuk memulai kerja sama dalam pembangunan dan pengoperasian pembangkit listrik serta fasilitas pendukung lainnya di Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu. PLTU berbahan bakar batu bara itu berkapasitas 2x100 MW. PLTU tersebut merupakan PLTU pertama di tanah Bengkulu.
Dalam perusahaan patungan TLB, PT Intraco Penta Tbk. lewat anak usahanya, yakni PT Inti Daya Perkasa memiliki 30 persen saham, sedangkan Sinohydro Hong Kong (Holding) Limited, anak usaha Power Construction Corporation of China menggenggam 70 persen saham.
"Kami sangat mendorong inisiatif seperti ini. Kalau perlu izin dan hal administrasi, kami dapat memberikannya dengan cepat agar listrik bisa memenuhi seluruh Bengkulu," ujar Ridwan.
BISNIS.COM
Berita terkait
Krisis Listrik Parah, Presiden Afrika Selatan Absen dari Forum Ekonomi Dunia
16 Januari 2023
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa tidak akan menghadiri Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos. Alasannya?
Baca SelengkapnyaPembangkit Batu Bara di Eropa Kerek HBA Awal Oktober jadi USD 330,97 per Ton
4 Oktober 2022
Pengoperasian kembali pembangkit batu bara di sebagian negara Eropa turut mengerek permintaan batu bara global.
Baca SelengkapnyaWacana BLU Batu Bara Bakal Picu Krisis Batu Bara PLN Jilid Kedua, Ini Sebabnya
4 Agustus 2022
Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi menyatakan meski BLU Batu Bara masih wacana, tapi dampak pasokan batu bara ke PLN sudah mulai terlihat.
Baca SelengkapnyaESDM Klaim Krisis Batu Bara Sudah Lewat: Tidak Perlu Khawatir Mati Lampu
18 Januari 2022
Rida Mulyana mengklaim masalah pasokan batu bara untuk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah melewati masa krisis.
Baca SelengkapnyaAfghanistan Impor 100 Megawatt Listrik dari Iran untuk Atasi Krisis Listrik
14 November 2021
Afghanistan menandatangani impor listrik 100 megawatt dari Iran untuk mengatasi krisis listrik di tiga provinsi.
Baca SelengkapnyaListrik Padam Saat Parlemen Lebanon Memulai Sesi Rapat
20 September 2021
Sesi parlemen Lebanon pada Senin sempat tertunda selama satu jam setelah pemadaman listrik akibat memburuknya krisis bahan bakar nasional.
Baca SelengkapnyaListrik PLN Tiga Kabupaten di Papua Ini Akhirnya Menyala 24 Jam
22 Agustus 2021
Jam nyala harian listrik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN di Kabupaten Dogiyai, Deiyai, dan Paniai, Papua meningkat
Baca SelengkapnyaVenezuela Lumpuh Tanpa Listrik, Oposisi Umumkan Darurat Nasional
13 Maret 2019
Kongres oposisi Venezuela mendeklarasikan darurat nasional setelah lima hari pemadaman listrik total yang melumpuhkan negara.
Baca SelengkapnyaTuding Sabotase Listrik Venezuela, Maduro Usir Diplomat AS
13 Maret 2019
Nicolas Maduro memberi tenggat waktu 72 Jam pada Selasa kemarin kepada diplomat Amerika Serikat untuk meninggalkan Venezuela yang alami krisis listrik
Baca SelengkapnyaPasien Rumah Sakit Venezuela Meninggal Akibat Krisis Listrik
12 Maret 2019
Krisis listrik di santero Venezuela menyebabkan 21 pasien di ruamh sakit Venezuela meninggal dunia karena tidak mendapat perawatan yang cukup.
Baca Selengkapnya